Menteri PPMI Resmikan P4MI di Unisma Malang: Dorong Peningkatan Kualitas Pekerja Migran Indonesia
GH News January 11, 2025 08:05 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma Malang) meresmikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P4MI). Peresmian yang berlangsung pada Sabtu (11/1/2025) ini dilakukan langsung oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI),  Abdul Kadir Karding, di kampus Unisma.

Rektor Unisma, Prof. Junaidi, menjelaskan bahwa pendirian P4MI dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan SDM pekerja migran yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritualitas, religiusitas, dan wawasan kebangsaan.

Dia menjelaskan, P4MI berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Relevansi Pendidikan (LP2RP), termasuk Career Development Center. Unit ini akan fokus pada kegiatan upgrading dan upscaling keterampilan teknis para calon pekerja migran.

"Namun, tidak hanya itu, kami juga memperkuat sisi spiritualitas, religiusitas, dan kebangsaan mereka. Sisi ini, menurut kami, belum banyak disentuh dalam proses persiapan pekerja migran,” ujar Prof. Junaidi.

Ia menambahkan bahwa Unisma ingin menciptakan pekerja migran yang tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, tetapi juga mampu menjadi duta dakwah keagamaan di negara tujuan mereka.

“Pengalaman kami saat mengirimkan dosen ke Taiwan menunjukkan hal ini. Para dosen tidak hanya mengajar, tetapi juga berdakwah, dan ternyata mendapatkan respons positif dari warga lokal. Kami ingin hal ini juga dilakukan oleh pekerja migran Indonesia, menjadi teladan di tengah masyarakat dunia,” tambahnya.

Menteri PPMI, H. Abdul Kadir Karding, menyambut baik inisiatif Unisma. Ia menegaskan bahwa mahasiswa harus dipersiapkan sejak dini untuk menghadapi dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Mahasiswa baru harus sudah dichallenge, nanti ketika lulus mereka mau bekerja di dalam negeri atau luar negeri. Kalau ke luar negeri, pemerintah siap memfasilitasi pengembangan bahasa dan keterampilan mereka. Sehingga, ketika lulus, mereka sudah siap dengan skill yang mumpuni, tinggal berangkat,” ujar Menteri Abdul Kadir Karding.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk mendukung pengembangan SDM pekerja migran.

“Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan dana Rp45 triliun khusus untuk pelatihan dan pembiayaan penempatan pekerja migran. Tahap pertama, sebesar Rp15 triliun, akan segera disalurkan. Silakan Unisma memanfaatkan dana ini untuk serius dalam bidang ini. Kami siap mendukung,” tegasnya.

Menteri Karding juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mencetak SDM unggul. “Saya akan menyiapkan job order dan pembiayaan pelatihannya. Jika Unisma serius, kami akan terus mendukung,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan program P4MI, Unisma telah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (ASPATAKI) Jawa Timur. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempermudah proses pelatihan dan penempatan pekerja migran ke berbagai negara tujuan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.