Sejarah Tradisi Mesuryak di Tabanan, Bali
Sejarah dan Sosial January 14, 2025 01:03 AM
Pulau Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan tradisinya yang penuh makna. Sejarah tradisi mesuryak adalah sebuah informasi yang menarik bagi para wisatawan.
Mesuryak adalah salah satu tradisi unik yang berasal dari Desa Bongan, Kabupaten Tabanan. Tradisi ini dilakukan setiap Hari Raya Kuningan, tepatnya sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan.

Sejarah Tradisi Mesuryak

Sejarah tradisi mesuryak,Pexels/el jusuf
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah tradisi mesuryak,Pexels/el jusuf
Terdapat berbagai kisah menarik mengenai tradisi mesuryak. Inilah sejarah tradisi mesuryak di Tabanan, Bali berdasarkan artikel ilmiah berjudul Revitalization of Mesuryak Tradition in Bongan Village Tabanan Bali oleh I Ketut Gede Harsana .
Tradisi mesuryak merupakan praktik budaya unik yang dilakukan di Desa Bongan, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus ungkapan rasa syukur atas berkah yang telah diterima.
Masyarakat berkumpul untuk melaksanakan ritual ini dengan suasana penuh kegembiraan. Tradisi mesuryak digunakan sebagai simbol harmoni, kearifan lokal, dan nilai-nilai spiritual yang terus dijaga dari generasi ke generasi.
Mesuryak dirayakan setiap enam bulan selama Hari Raya Kuningan. Tradisi ini adalah salah satu peristiwa penting dalam kalender Hindu Bali.
Mesuryak menandai berakhirnya Galungan. Tradisi ini berfungsi sebagai upacara perpisahan bagi roh leluhur yang kembali ke alam baka.
Istilah "Mesuryak" diterjemahkan menjadi "bersorak" atau "berteriak" dalam bahasa lokal. Kata ini mencerminkan suasana gembira dari ritual tersebut.
Secara historis, penduduk desa akan melemparkan "uang kepeng" (koin tradisional Bali) ke udara. Kegiatan ini dilakukan sebagai perbekalan simbolis bagi leluhur mereka yang telah pergi.
Seiring berjalannya waktu, praktik ini telah berkembang seiring dengan modernisasi. Para peserta kini menggunakan mata uang modern, termasuk uang kertas dan koin.
Upacara dimulai dengan keluarga yang melakukan doa di pura pribadi mereka dan pura utama desa. Selanjutnya, keluarga akan berkumpul di pintu masuk rumah mereka, dan seorang tetua atau pemimpin upacara memimpin doa lebih lanjut.
Setelah ritual ini dilakukan, anggota keluarga dengan gembira melemparkan uang ke udara. Uang ini akan dengan senang hati dikumpulkan oleh penduduk desa lainnya, yang melambangkan pembagian berkat dan kemakmuran.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi menghormati roh leluhur tetapi juga menumbuhkan kerukunan komunal. Tradisi mesuryak juga mencerminkan rasa terima kasih penduduk desa atas kemakmuran.
Upacara mesuryak biasanya dimulai sekitar pukul 08.00 dan berakhir pada siang hari. Hal ini sejalan dengan kepercayaan bahwa roh leluhur kembali ke alam baka pada tengah hari.
Sejarah tradisi mesuryak merupakan contoh warisan budaya Bali yang kaya. Tradisi ini memadukan pengabdian agama dengan perayaan komunal, dan terus menjadi ekspresi yang hidup dari adat istiadat pulau Bali. (Fia)
Baca juga: Sejarah Wisata Tanah Lot yang Populer di Bali
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.