TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo menghadiri Audiensi Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Kesehatan, Ketahanan Bencana, dan Kota/Desa Ramah Anak - Disabilitas - Manula bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno.
Dalam audiensi yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Koordinator IPK, Selasa (14/11/2025) tersebut, Menteri PU didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah dan Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica
Menko AHY mengatakan, audiensi yang dihadiri sejumlah Kementerian/ Lembaga (K/L) di bawah koordinator Kemenko IPK dan Kemenko PMK ini membahas mengenai peran penting infrastruktur dalam mendukung program-program Kemenko PMK, utamanya terkait dengan mitigasi bencana, dan penyediaan infrastruktur yang ramah perempuan, anak, lansia hingga disabilitas.
“Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam, sehingga semua butuh langkah cepat, dan bagaimana melakukan langkah preventif. Infrastruktur harus menjawab kebutuhan tersebut, baik melalui rehabilitasi dan rekonstruksi, serta infrastruktur yang semakin resilience terhadap dampak yang disebabkan oleh bencana,” kata Menko AHY.
“Kedua, isunya bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas hidup, dengan membantu Kementerian Kesehatan dalam mencegah stunting, atau penyakit menular akibat lingkungan yang tidak sehat. Infrastruktur punya peran penting dalam mendukung masyarakat hidup sehat yaitu antara lain dari aspek sanitasi dan air bersih. Kedepan akan disediakan ruang terbuka hijau yang ramah bagi perempuan, anak, lansia dan disabilitas, sehingga kualitas kehidupan dapat menjadi lebih baik,” tambah Menko AHY.
Senada dengan Menko AHY, Menko Pratikno juga menegaskan pentingnya koordinasi antarsektor. Mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, supaya agenda pembangunan SDM Unggul dapat menjadi prioritas bersama.
“Kami sadar apa yang ditugaskan dalam pembentukan SDM Unggul sangat membutuhkan kontribusi infrastruktur. Kami mohon agar dalam beberapa agenda pembangunan SDM Unggul, mendapat dukungan dari Kemenko IPK, mulai dari sanitasi, air bersih, dan tempat berkumpul masyarakat yang menjadi agenda bersama. Kemudian terkait kebencanaan, kita juga harus bersama-sama berupaya untuk mengurangi risiko bencana. Namun selain itu kesadaran masyarakat juga sangat penting. Oleh karena itu diperlukan juga dukungan dari Pemerintah Daerah untuk mengedukasi masyarakat di daerahnya. Masalah ini harus kita tangani bersama-sama,” tambah Menko Pratikno.
Menteri Dody menerangkan, hingga saat ini Kementerian PU telah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang fokus pada penyediaan air minum dan sanitasi, hingga infrastruktur tahan bencana.
“Isu-isu utama tersebut telah disampaikan dalam audiensi dan sebagian besar sudah kita kerjakan dan sudah masuk dalam TA 2025. Kami mohon dukungan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar,” kata Menteri Dody.
“Terkait isu sanitasi, Kementerian PU telah mengajukan Inpres Air Minum dan Sanitasi yang saat ini sedang dalam proses. Kami juga memiliki program sarana prasarana sanitasi berbasis masyarakat atau Sanimas. Untuk usulan titik-titik lokasinya sudah ada, namun saat ini masih dalam proses review oleh BPKP,” tambah Menteri Dody.
Menteri Dody juga menerangkan, terkait isu ketahanan terhadap bencana, Kementerian PU juga telah menerapkan standar bangunan tahan bencana terhadap infrastruktur yang tengah dibangun. Di samping itu, Kementerian PU juga terus melakukan sosialisasi terkait standar struktur bangunan yang tahan bencana kepada masyarakat.
“Untuk infrastruktur tahan bencana, sebenarnya kami telah melakukan sosialisasi SNI 1726 Tahun 2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non gedung. Untuk infrastruktur bukan dibangun oleh Kementerian PU yang belum menerapkan standar tersebut, kami akan terus mensosialisasikan dan perbaiki. Kami juga terus berkoordinasi dengan BNPB, terkait mana yang bisa kami dukung dan kami prioritaskan,” tandas Menteri Dody. (*)