Presiden Korea Selatan Yoon Ditangkap setelah Upaya Darurat Militer yang Gagal
GH News January 15, 2025 11:05 AM
SEOUL - Penyelidik Korea Selatan menangkap Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan Yoon Suk-yeol pada Rabu (15/1/2025).

Penangkapan ini hanya dalam waktu kurang dari enam pekan setelah dia memberlakukan darurat militer dalam tindakan yang dengan cepat dibatalkan Majelis Nasional negara tersebut.

"Markas Besar Investigasi Gabungan melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk-yeol hari ini (15 Januari) pukul 10:33 pagi (01:30 GMT)," ungkap pihak berwenang, yang sedang menyelidiki Yoon atas tuduhan pemberontakan.

Penyelidik Korea Selatan telah menggunakan tangga untuk memanjat kompleks perumahan presiden yang dimakzulkan sebelumnya pada hari Rabu, Yonhap melaporkan.

Para penyelidik awalnya dihalangi Dinas Keamanan Presiden, yang membarikade pintu masuk menggunakan kendaraan, serta sekelompok anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat konservatif yang berkuasa dan pengacara Yoon, menurut laporan Yonhap.

Seok Dong-hyeon, teman lama sekaligus penasihat Yoon, kemudian mengatakan Presiden siap berpartisipasi dalam pemeriksaan jika pihak berwenang menarik diri dari kediamannya, kantor berita Reuters melaporkan.

Penjabat Presiden Choi Sang-mok menyerukan agar tetap tenang dalam pernyataan, mendesak perlunya menghindari kontak fisik antara lembaga negara.

"Saya akan dengan tegas meminta pertanggungjawaban mereka jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan," ujar dia.

Kebuntuan di kediaman presiden Yoon terjadi hanya beberapa jam setelah dia gagal hadir dalam sidang pertama dalam persidangan pemakzulannya atas pemberlakuan darurat militer yang berlangsung singkat pada tanggal 3 Desember.

Patrick Fok, yang melaporkan untuk Al Jazeera dari Seoul, mengatakan sekitar 1.000 petugas polisi terlibat dalam operasi penangkapan di kediaman presiden.

Ribuan orang telah berkumpul di luar rumah Yoon, termasuk mereka yang meneriakkan pesan dukungan untuk presiden yang dimakzulkan.

Operasi pada hari Rabu adalah upaya kedua oleh penyidik untuk menangkap Yoon setelah upaya sebelumnya yang gagal berakhir setelah kebuntuan selama berjam-jam dengan tim keamanannya di dalam kompleks kepresidenan pada awal Januari.

Sejak itu, Yoon tetap berada di dalam vilanya di lereng bukit di Seoul selama berminggu-minggu dalam upaya menghindari penangkapan.

Dia juga tidak muncul untuk persidangan pemakzulannya pada Selasa pagi, yang menyebabkan sidang ditunda beberapa menit setelah dimulai.

Pengacara presiden mengatakan dia tidak akan menghadiri sidang pemakzulan, menambahkan dia akan dicegah untuk mengekspresikan posisinya secara bebas karena upaya pihak berwenang yang terus-menerus untuk menahannya.

Sidang diadakan setelah Majelis Nasional Korea Selatan memberikan suara pada tanggal 14 Desember untuk memakzulkan Yoon, setelah dia memberlakukan darurat militer dalam pidato larut malam yang mengejutkan pada tanggal 3 Desember 2024.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.