TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1057 pada Kamis (15/1/2025).
Pada tengah malam, beberapa drone terlihat di wilayah Ukraina, terutama di Kremenchug.
Pada pukul 01.00 waktu setempat, drone terakhir terlihat di wilayah Sumy, dekat Kiev dan menuju wilayah Kirovograd dari Dnepropetrovsk.
Sekelompok Tu-95 tercatat lepas landas dari lapangan terbang Olenya pada pukul 03.00 waktu setempat.
Pagi ini pukul 05.00 waktu setempat, pesawat Tu-95MS mengudara, ancaman serangan rudal musuh masih ada dan enam pembom masih berada di langit.
Pemerintah Australia memanggil duta besar Rusia atas laporan bahwa seorang pria Melbourne telah terbunuh setelah ditangkap oleh Rusia saat bertempur untuk Ukraina.
“Kami akan menunggu fakta-fakta untuk keluar. Tetapi jika ada kerugian yang disebabkan pada Oscar Jenkins, itu benar-benar tercela dan pemerintah Australia akan mengambil tindakan sekuat mungkin," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.
Anthony Albanese tidak mengesampingkan kemungkinan mengusir duta besar Rusia atau memanggil utusannya di Moskow.
Oscar Jenkins, seorang guru dari Melbourne, ditangkap oleh Rusia tahun lalu sebagai tawanan perang, media Australia melaporkan.
Sebuah video yang diambil pada saat itu menunjukkan dia mengenakan seragam tempur dan ditanya apakah dia seorang tentara bayaran, seperti diberitakan The Guardian.
Militer Rusia mengatakan akan membalas serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan menembakkan enam rudal balistik Atacms buatan AS, enam rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris dan meluncurkan salah satu serangan pesawat nirawak terbesar hingga saat ini.
Staf umum Ukraina mengatakan serangan itu menyerang sedalam 1.100 km (680 mil) di dalam Rusia, menargetkan pabrik penyimpanan minyak, penyulingan, kimia dan amunisi di wilayah Bryansk, Saratov, Tula dan Tatarstan.
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menembak jatuh semua rudal barat yang ditembakkan oleh Ukraina di wilayah Bryansk, serta 146 pesawat nirawak di luar zona perang.
Rusia mengklaim dua rudal Storm Shadows lagi telah ditembak jatuh di atas Laut Hitam.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow terbuka untuk berunding dengan presiden terpilih AS, Donald Trump, dan memujinya karena menunjuk rencana NATO untuk merangkul Ukraina sebagai akar penyebab perang.
"Setiap perundingan perdamaian yang prospektif harus melibatkan pengaturan yang lebih luas untuk keamanan di Eropa, dan Moskow terbuka untuk membahas jaminan keamanan untuk Kyiv," kata Sergei Lavrov dalam konferensi pers, Selasa (14/1/2025).
Pekan lalu, Donald Trump mengatakan Rusia sudah pasti tidak mengizinkan keanggotaan Ukraina di NATO.
Donald Trump menggemakan retorika Moskow yang membenarkan operasi militer khusus di Ukraina yang diluncurkan pada Februari 2022.
Sergei Lavrov mengklaim NATO telah meluas ke perbatasan Rusia yang melanggar perjanjian.
Sementara itu, para pemimpin NATO bersikeras tidak ada perjanjian semacam itu yang pernah dibuat atau dicatat.
Sejak 2004, satu-satunya negara yang berbatasan dengan Rusia yang bergabung dengan NATO adalah Finlandia dan Swedia, keduanya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya menguasai dua permukiman di wilayah Donetsk pada hari Selasa, yaitu Terny, dekat kota Siversk, dan Neskuchne lebih jauh ke selatan.
Staf umum Ukraina tidak mengatakan apa pun tentang Terny yang direbut Rusia tetapi menyebutnya sebagai salah satu dari delapan desa yang diserang, dan mengidentifikasi Neskuchne sebagai salah satu dari lima desa tempat pasukan Ukraina berhasil memukul mundur serangan Rusia.
Blog DeepState populer Ukraina, yang menggunakan materi sumber terbuka untuk menentukan posisi pasukan Kyiv, mengatakan pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan di sekitar Neskuchne.
Komisi Eropa bermaksud mengusulkan larangan bertahap terhadap impor aluminium primer Rusia dalam paket sanksi ke-16 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
"Komisi mengadakan pertemuan informal dengan negara-negara UE pada hari Selasa untuk membahas rincian paket yang akan datang," lapor Reuters, mengutip satu sumber pada Selasa (14/1/2025).
Dalam sebuah surat akhir tahun lalu, 10 negara UE mengusulkan sanksi lebih lanjut terhadap perdagangan Rusia, termasuk produksi logam seperti aluminium.
Sejauh ini blok tersebut telah melarang produk aluminium termasuk kawat, tabung, dan foil.
Amerika Serikat dan Inggris melarang impor logam yang diproduksi di Rusia pada tahun 2024, tetapi UE menolak untuk mengikutinya karena adanya penentangan dari beberapa negara anggota.
(Yunita Rahmayanti)