TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) belum lama ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada sesi perdagangan hari pertama pada Senin (13/1/2025), saham DGWG naik 24,4 persen dan sempat menyentuh auto reject atas (ARA) pada level Rp 286 per saham, dari harga penawaran perdana di Rp230 per saham.
Tren positif ini terus berlanjut hingga Selasa (14/1/2025), saham DGWG bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp 328 sebelum akhirnya ditutup di Rp 314 per saham pada akhir perdagangan.
Mengutip Kontan, perusahaan perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia ini menawarkan sebanyak 882,35 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO.
Harga penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 230 setiap sahamnya. Sehingga, memperoleh dana segar sebanyak Rp 202,94 miliar saham lewat hajatan IPO ini.
Sekitar 53,2na IPO akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja DGWG berupa pembelian bahan baku pembuatan pestisida. Pembelian ini akan melibatkan banyak pihak pemasok dan merupakan pihak ketiga.
Kemudian sisanya sekitar 46,8% akan disetorkan oleh Delta Giri kepada anak usahanya PT Fertilizer Inti Technology dalam bentuk penyertaan modal. Nantinya dana ini bakal dipakai Fertilizer Inti Technology sebagai modal kerja.
Presiden Direktur DGWG, David Yaory, mengatakan perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk penyertaan modal kerja, fokus utamanya adalah untuk pembelian bahan baku produk.
Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan.
Ia menyebut, pemerintah melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang mana Presiden Prabowo Subianto menyatakan telah memperkuat komitmen target swasembada dan menambah anggaran ketahanan pangan hingga Rp 159 triliun.
"Di tengah upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong swasembada pangan, kami ingin memastikan bahwa visi bisnis kami selaras dengan tujuan besar ini," ujar David di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Ia menyatakan, DGWG berkomitmen memperluas distribusi produk ke semua wilayah pertanian di Indonesia, dengan tujuan menjadi pemimpin di negeri sendiri dalam bisnis penyediaan suplai pertanian yang terintegrasi.
Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi DGWG sebagai pemimpin di industri agro-input, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut dan sebagai bagian dari langkah ekspansi, kata David, DGWG akan melakukan penambahan sarana produksi produk-produk agro-chemicalnya sampai dengan tahun 2027 melalui penambahan lini produksi pabrik bahan baku serta membangun beberapa pabrik pupuk premium di beberapa daerah di Sumatera.