TRIBUN-MEDAN.com - Nasib Istri dan Anak imbas kelakuan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45) tega membunuh tetangga Sandy Permana aktor sinetron Mak Lampir kini harus di evakuasi.
Adapun pihak kepolisian membawa istri dan tiga anak Nanang Gimbal agar tak jadi bahan hujatan dan diskriminasi dari tetangga.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 05/RW 08 Desa Cibarusah Jaya, Sudarmaji melansir dari Kompas.com.
"Pelaku tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Kemarin dibawa ke perlindungan pengaman kepolisian," kata Sudarmaji, Rabu (15/1/2025).
Selain memberikan perlindungan, keluarga Nanang Gimbal dibawa polisi untuk dimintai keterangan.
"Yang kedua juga sebagai bahan penggalian informasi pihak kepolisian, karena memang istri dan anak orang terdekat pelaku," ucap dia.
Sudarmaji memastikan bahwa hingga kini keluarga Nanang Gimbal belum kembali ke rumahnya. "(Rumah) masih kosong," pungkas dia.
Istri Sandy Kesal Keluarga Nanang Gimbal
Istri almarhum Sandy Permana, Ade Andriani menguak rasa kesalnya terhadap keluarga tersangka Nanang Gimbal pelaku pembunuhan suaminya.
Adapun Ade Andriani menduga istri dari Nanang Gimbal ikut andil dalam tindakan penganiayaan hingga membuat suaminya tewas.
Bagaimana tidak, Ade Andriani menyebut istri Nanang Gimbal merupakan saksi kejadian namun tidak bernai melaporkan dan melerai aksi suaminya.
"Saya semakin emosi, kalau misalnya istri pelaku melihat, kenapa dia tidak teriak, atau dia melerai suaminya, kenapa dia hanya diam."
"Berarti kan emang sekongkol sama suaminya untuk menganiaya suami saya," ucap Ade Andriani, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (15/1/2025) via Tribunnewsbogor.com.
Jika memang memang terbukti, Ade ingin keduanya diproses hukum.
"Kalau emang benar yaudah saya mau dia suami istri jadi tersangka," kata Ade.
Ade juga mengaku, istri pelaku hingga saat ini tak ada iktikad baik hingga meminta maaf secara langsung kepada dirinya dan keluarga.
"Istri pelaku nggak ada itikad baik, atau minta maaf, atau apa gitu, nggak ada," ujarnya.
Sementara itu, Nanang ternyata sempat menucukur rambutnya selama menjadi buronan polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Nanang mencukur rambutnya saat masih dalam perjalanan kabur ke Karawang, Jawa Barat.
"Betul, berdasarkan keterangan pelaku sempat memotong rambut, saat pelarian ke Karawang," kata Ade Ary saat dihubungi Tribunnews.com.
Kemudian Ade menyebut Nanang mencukur rambutnya sendiri menggunakan gunting yang dipinjam dari warung.
"(Cukur) menggunakan gunting yang dipinjam di warung," terangnya.
Nanang 'Gimbal' akhirnya berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu siang sekira pukul 10.45 WIB.
Adapun dia ditangkap di Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawulya, Karawang, Jawa Barat saat tengah makan.
"(Nanang ditangkap) saat sedang makan di warung," kata Ade.
Kronologi
Menurut Ketua RT setempat, Sumardji, peristiwa tewasnya Sandy bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
"Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik dihadag pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta," jelasnya, dikutip dari Tribun Bekasi.
Setelah terkena luka tusukan, korban sempat menghampiri rumah seorang warga yang berprofesi sebagai perawat.
Lalu, dia pun langsung dilarikan ke RSUD Cileungsi tetapi dinyatakan meninggal dunia.
Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan.
Di sisi lain, Onkoseno mengatakan terduga pelaku awalah warga setempat yang juga mengenal Sandy.
Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.
"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya," jelasnya.
Hasil Autopsi
Jenazah Sandy pun telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Pelayanan Dokter kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan korban tidak hanya menderita akibat luka tusuk, tetapi juga luka karena benda tumpul.
"Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul," katanya.
Heru juga mengatakan, jenazah Sandy sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah autopsi selesai dilakukan pada Minggu (12/1/2025) malam.
"Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi), hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB lebih masuk dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang," tuturnya.
(*/ Tribun-medan.com)