Bocah kelas 2 Sekolah Dasar (SD) mengalami kebutaan karena efek dari makan junk food dan makanan olahan setiap hari. Kebiasaan ini dilakukan sejak bayi.
Makanan cepat saji terkadang menjadi pilihan makan yang cepat dan praktis. Selain itu, pilihannya juga banyak, mulai dari burger, ayam krispi, kentang goreng, dan nugget.
Namun, di samping kelezatannya, makanan cepat saji bukanlah pilihan makanan yang menyehatkan. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol memberikan banyak efek samping.
Seperti yang dialami oleh bocah kelas 2 SD di Malaysia ini. Bocah berusia 8 tahun ini mengalami kebutaan karena terlalu sering makan makanan cepat saji, lapor Weird Kaya (15/01/25).
Kejadian pahit itu disadari ketika bocah tersebut sedang mengikuti pelajaran di kelas. Kemudian, tiba-tiba bocah itu mengeluh kepada guru bahwa ia tidak bisa melihat sama sekali.
"Bu guru, kenapa saya tidak bisa melihat apa-apa?," ujar bocah tersebut yang diceritakan oleh gurunya. Seketika, kelas menjadi hening dan khawatir.
Bocah itu kemudian dilarikan ke rumah sakit dan setelah beberapa jam melakukan pemeriksaan, pihak keluarga menerima kabar buruk bahwa anaknya menjadi buta total.
Dokter mengidentifikasi penyebabnya adalah kekurangan vitamin A. Ini merupakan kondisi yang sebenarnya bisa dicegah dengan mengasup nutrisi yang tepat.
Jadi, akar permasalahannya terletak pada pola makan. Pihak keluarga membenarkan bahwa anaknya memang sering makan makanan cepat saji sejak ia bayi.
Selain itu, bocah tersebut juga suka makan makanan olahan, seperti nugget, sosis, dan kue kering. Ia sama sekali jarang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan karena tidak suka.
Ini bukan pertama kalinya seseorang mengalami kebutaan karena terlalu banyak makan makanan cepat saji. Pada 2019 lalu, ada remaja 17 tahun di Inggris mengalami kebutaan karena hobi makan keripik dan junk food.
Selain itu di Amerika juga ada remaja 17 tahun yang mengalami kelumpuhan karena terlalu sering makan nugget ayam. Alhasil, ia kekurangan nutrisi dan dinyatakan lumpuh.