20 Hektare Hutan Disulap untuk Pangan, Menhut Yakin RI Bisa Tak Lagi Impor Beras
kumparanBISNIS January 16, 2025 04:48 PM
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni optimistis pengolahan seluas 20 hektare hutan cadangan bisa berdampak positif terhadap ketahanan pangan Indonesia. Menurutnya, Indonesia tak perlu mengimpor pangan di masa depan.
"Artinya apa kalau kita tanam satu juta hektar kita tidak perlu impor lagi dan swasembada pangannya tercapai tetapi hutannya tetap terjaga," kata Raja Juli usai penanaman pohon mangrove di Bali, Kamis (16/1).
Berdasarkan perhitungannya, melalui sistem tanam tumpang sari, satu hektare hutan mampu memproduksi 3,5 juta ton beras. Hal ini mampu menutup kuota impor beras dalam setahun.
"Kalau kita tanam dengan cara tumpang sari di kawasan hutan, sekali lagi ini bukan melakukan deporestasi tapi justru memperkuat fungsi hutan, maka satu hektar itu itu bisa memproduksi 3,5 ton beras dengan bibit terbaru," ungkap Raja Juli.
Pemerintah berencana menyulap seluas 20,6 juta hektare hutan cadangan untuk meningkatkan ketersediaan pangan, energi, dan air. Hutan cadangan adalah hutan yang berada di luar kawasan hutan, yang peruntukannya belum ditetapkan dan tidak dibebani hak milik.
Raja Juli menegaskan implementasi program ini tidak membabat hutan, tetapi memaksimalkan fungsi hutan. Ia menuturkan program ini akan mulai dalam waktu dekat. Namun, Raja Juli tak menyebut lokasi hutan cadangan tersebut.
"Jangan salah lagi tidak membuka hutan. Jadi ini adalah hutan sudah ada eksisting hutan kita tanami lagi pohon-pohon yang lebat tetapi dibawahnya ditanam tanaman-tanaman pangan yang menguntungkan rakyat," tutur Raja Juli.