Viralnya Game Koin Jagat, Fenomena Berburu Harta Karun Digital, Co Founder Barry Beagen Minta Maaf
GH News January 16, 2025 07:05 PM

Barry Beagen, salah satu pendiri atau cofounder aplikasi game "Jagat" atau yang dikenal "Koin Jagat", buka suara soal viralnya fitur ini.

Diketahui, game ini sempat membuat gaduh masyarakat setelah dianggap mengganggu ketertiban umum hingga menimbulkan dampak negatif bagi perawatan ruang publik.

Terkait hal itu, Barry Beagen menyampaikan permohonan maaf kepada pihakpihak yang dirugikan imbas fitur di platform tersebut. 

Pihaknya mengatakan bahwa untuk sementara tidak akan membuka perburuan koin dengan aplikasi tersebut. 

Sebab, akan ada pembaruan di aplikasi tersebut.

Fitur "Berburu Koin" akan diubah menjadi "Misi Jagat", sesuai dengan arahan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

"Melalui Misi Jagat, kami akan mendorong para pengguna untuk melakukan perbaikan ruang publik terlebih dahulu dan selama periode ini tidak akan ada koin yang bisa diburu dalam aplikasi Jagat."

"Berdasarkan diskusi yang konstruktif dengan Komdigi, kami akan mengubah format 'Coin Hunt' menjadi 'Misi Jagat' untuk mendorong pengguna berkontribusi positif bagi ruang publik dan fasilitas umum," kata Barry Beagen dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025) dilansir Kompas.com.

Ia percaya, Jagat dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas ruang publik.

"Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif di Indonesia dan 200 ribu pengguna baru setiap harinya, kami percaya 'Misi Jagat' akan meningkatkan kualitas ruang publik khususnya melalui partisipasi aktif generasi muda," jelas Barry Beagen.

Barry Beagen memastikan, koinkoin yang berada di daerah rawan akan segera dihapus dari aplikasi.

Selain itu, ia akan membuatkan kanal resmi bagi pemerintah, pengelola, hingga masyarakat umum untuk memonitor dan melaporkan jika masih ada kerusakan pada fasilitas publik karena aktivitas ‘Berburu Koin’ di platform mereka. 

Seperti diketahui, belakangan masyarakat menggandrungi permainan Koin Jagat ini.

Masyarakat rela berkeliling kota untuk mencari koinkoin yang bisa ditukar menjadi uang.

Namun, salah satu ruang publik tepatnya di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, justru terdampak.

Sejumlah fasilitas rusak akibat ulah masyarakat pemburu koin.

Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia, mengatakan bahwa sejumlah fasilitas umum di area GBK mengalami kerusakan.

Di antaranya, yakni rusaknya tanaman akibat diinjakinjak masyarakat.

Selain itu, sejumlah paving block juga dibongkar.

“Kerusakan tiang lampu, banyak paving dibongkar, kerusakan tanaman dan taman, dan kemungkinan munculnya potensi kerawanan,” kata Hadi, Minggu (12/1/2025).

Akibat hal itu, pengelola melarang kawasan GBK dijadikan tempat perburuan koin.

"Kami sangat berkeberatan dengan kejadian pencarian koin dari aplikasi tersebut di seluruh kawasan GBK,” ungkap Hadi.

Menanggapi permasalahan ini, pemerintah menggandeng founder aplikasi Jagat untuk melakukan evaluasi terkait fenomena ini.

Selain Komdigi, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) ingin menggali lebih dalam terkait maksud dan tujuan pengembang game Jagat.

"Lagi kita telusuri, sih. Ada kemungkinan itu mix (pengembangnya), sih. Karena kan kalau itu di Webtree biasanya pasti mix kan."

"Sekarang kita harus melihat dulu, sih, dikaji dengan proper dulu. Siapa di belakang itu dan tujuannya apa," kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

Menurut Irene, permainan tersebut sejatinya bisa diarahkan lebih positif.

Kendati begitu, pihaknya bakal melakukan kajian lebih baik untuk memutuskan langkah lanjutan dalam menangani game itu.

"Jadi itu kita lagi telusuri sekarang ini. Kalau buat saya, sih, semuanya ada baiknya yang penting diarahkan ke positif. Tapi sekarang kita harus melihat dulu, sih, dikaji dengan proper dulu. Siapa di belakang itu dan tujuannya apa," jelas dia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.