Pro Kontra di Kalangan Orang Tua Siswa soal Wacana Sekolah Libur Panjang selama Ramadan
GH News January 16, 2025 08:05 PM

Pemerintah berencana untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadan.

Bahkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan rencana tersebut sudah diputuskan dan tinggal menunggu diterbitkannya Surat Edaran (SE).

Dia mengatakan SE tersebut bakal ditandatangani oleh tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

"Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri."

"Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudahmudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Selasa (15/1/2025).

Abdul Mu'ti mengatakan keputusan ini bakal diumumkan saat Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar sudah pulang dari Tanah Suci.

"Mudahmudahan dalam waktu singkat yang ada. Sekarang kan Pak Menteri Agama sedang dalam perjalanan dari Tanah Suci, dan ini mudahmudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama," tuturnya.

Di sisi lain, wacana libur sekolah selama Ramadan ini menimbulkan pro kontra di kalangan orang tua siswa.

Takut Siswa Tawuran dan Malasmalasan

Salah satu orang tua siswa bernama Rinny (55), mengaku keberatan dengan adanya rencana libur sekolah selama Ramadan.

Dikutip dari Kompas.com, Rinny khawatir anaknya yang saat ini duduk di bangku SMA justru akan bermalasmalasan.

“Tidak semua anak itu auto menyibukkan diri dengan kegiatan positif, terlebih sedang puasa, bisa jadi alasan lemas dan malas,” kata Rinny pada Kamis (16/1/2025).

Rinny mengaku anaknya bakal hanya bermain gim jika sekolah libur selama Ramadan.

Padahal, menurutnya, waktu sebulan selama Ramadan bisa dimaksimalkan untuk belajar di sekolah.

“Karena tidak semua anak bisa cepat menangkap mata pelajaran dengan waktu yang sedikit,” tuturnya.

Orang tua siswa lainnya yaitu Sarah (37) juga keberatan akan wacana tersebut.

Dia mengatakan anaknya sulit konsentrasi untuk belajar di rumah jika sekolah libur.

“Semisal belajar di rumah juga enggak akan efisien karena pasti ada aja kan gangguan, bikin anak enggak konsentrasi,” ujar Sarah.

Kendati demikian, Sarah mengatakan adapula sisi positif dari diliburkannya sekolah selama Ramadan di mana siswa bisa fokus beribadah.

Sarah pun menyarankan kepada pemerintah agar sekolah tidak diliburkan tetapi cukup jam belajarnya saja yang dikurangi selama Ramadan.

“Harapan kepada pemerintah soal wacana ini, kegiatan jam belajar bisa dikurangi jamnya atau diganti dengan pesantren kilat,” terang Sarah.

Orang tua siswa di Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Mario (35) juga tidak setuju akan wacana diliburkannya sekolah selama Ramadan.

Dia takut anaknya justru terlibat tawuran saat libur tersebut.

"Kan bisa terlibat tawuran antar kampung," ucapnya.

Di sisi lain, Mario juga menganggap orang tua rugi telah membayar biaya seperti sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) karena tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) selama Ramadan.

Pasalnya, anaknya saat ini bersekolah di sekolah swasta.

"Kalau anak negeri mah setuju aja karena enggak ada uang SPP yang dibayarkan, kalau swasta kan bayar," ungkap dia.

Libur Sebulan Ramadan Bikin Anak Istirahat 

Di sisi lain, ada orang tua yang menyambut baik wacana pemerintah untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadan.

Salah satunya adalah orang tua siswa yang bertempat tinggal di Manggarai, Jakarta Selatan, Supriyani (52).

Dia mengatakan liburnya siswa selama Ramadan akan membuat mereka bisa beristirahat.

Pasalnya, siswa bakal bangun lebih pagi untuk bersantap sahur sebelum bersekolah.

"Karena kalau sekolah, kasihan anakanaknya bangun malam untuk sahur, tidur lagi sebentar, yang ada malah bikin pusing kepala," katanya.

Selain itu, warga Cilincing bernama Arip (45) juga setuju akan wacana dari pemerintah tersebut.

Dia hanya menekankan agar sekolah tetap memberikan tugas kepada siswa selama libur Ramadan.

"Kalau saya sih setuju aja," jelasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.