Siklus Akuntansi: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya
Berita Bisnis January 17, 2025 09:43 PM
Siklus akuntansi dalam sebuah perusahaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk melakukan identifikasi, analisis, hingga merekam setiap kejadian selama perusahaan berjalan. Proses tersebut umumnya dijalankan dalam kurun waktu satu tahun.
Adanya siklus akuntansi bukan hanya prosedur untuk mencatat transaksi keuangan, tetapi juga pondasi penting yang membantu perusahaan dalam berbagai aspek manajerial.
Dengan mengikuti siklus akuntansi yang baik, perusahaan dapat memantau kinerja keuangan mereka, membuat keputusan bisnis, dan memenuhi persyaratan perpajakan dan hukum yang berlaku.
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah suatu proses berulang yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menyajikan informasi keuangan dalam laporan keuangan. Siklus ini dimulai dengan transaksi awal dan berakhir dengan penyusunan laporan keuangan.
Siklus ini mencakup beberapa tahap seperti mengumpulkan informasi, mencatat transaksi, mengoreksi dan mengelola jurnal umum, membuat neraca saldo, menyusun laporan keuangan, serta menutup buku.
Penerapan akuntansi yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa informasi finansial yang disediakan elevan dan dapat dipercaya bagi para pemangku kepentingan.
Baca Juga: Perbedaan Cash Basis dan Accrual Basis dalam Akuntansi
Tujuan Siklus Akuntansi
Mengutip buku Pengantar Akuntansi: Pendekatan Siklus Akuntansi karya Muhammad Rinaldi dkk, terdapat beberapa tujuan dalam pembuatan siklus akuntasi antara lain:
1. Pencatatan yang Sistematis
Tujuan ini berfungsi untuk memastikan setiap transaksi tercatat secara akurat dan kronologis. Dibutuhkan metode penulisan yang terstuktur untuk mencatat semua transaksi keuangan dalam sebuah laporan keuangan.
2. Pelaporan Keuangan yang Akurat
Membuat siklus akuntansi akan membantu perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
3. Penyediaan Informasi Keuangan
Informasi keuangan ini dapat diandalkan bagi manajemen, pemegang saham, dan pihak eksternal lainainnya untuk pengambilan keputusan dapat dihasilkan dari proses siklus akuntansi.
4 .Pengawasan dan Pengendalian
Siklus akuntansi membantu dalam hal pengawasan dan pengendalian operasional dengan memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Tahapan Siklus Akuntansi
Dalam buku Akuntansi Dasar karya Feky Reken dkk disebutkan bahwa siklus akuntansi terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Analisis Transaksi
Tahap pertama, yaitu menganalisis setiap transaksi yang terjadi pada sebuah entitas dalam satu periode yang dapat memengaruhi posisi keuangan sebuah entitas.
2. Pencatatan Transaksi
Berikutnya dilakukan pencatatan transaksi yang sudah dianalisis ke dalam jurnal secara berurutan sesuai dengan tanggal jadinya transaksi.
3. Pembuatan Buku Besar
Tahap ini dilakukan dengan cara memindahkan transaksi yang sudah dicatat di dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan daftar susunan-susunan rekening buku besar.
4. Pembuatan Neraca Saldo
Pembuatan neraca saldo dilakukan dengan memindahkan saldo-saldo yang terdapat di buku besar sehingga bisa terlihat saldo yang sama antara debet dan kredit.
5. Pembuatan Jurnal Penyesiaan
Tahap kelima adalah membuat jurnal penyesuaian apabila ada transaksi yang belum dicatat pada akhir periode akuntansi atau ada hal lain yang perlu disesuaikan.
6. Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian dengan memasukkan seluruh saldo yang telah disesuaikan.
7. Pembuatan Laporan Keuangan
Pembuatan laporan keuangan dilakukan seperti pembuatan laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan neraca sesuai dengan data pada neraca setelah penyesuaian.
8. Pembuatan Jurnal Penutup
Tahapan terakhir, yaitu membuat jurnal penutup yang berfungsi untuk menutup akun nominal seperti pendapatan, beban, dan deviden menjadi nol.