Tujuh Hari untuk Keshia dan Semusim Setelah Kemarau Siap Tayang 24 Januari 2025
kumparanHITS January 18, 2025 04:43 AM
KlikFilm menghadirkan dua film terbaru berjudul Tujuh Hari untuk Keshia dan Semusim Setelah Kemarau mulai 24 Januari 2025.
Disutradarai oleh Eman Pradipta, Tujuh Hari untuk Keshia menghadirkan cerita emosional tentang perjalanan cinta, kehilangan, dan penebusan anak dan ayah.
Film Tujuh Hari untuk Keshia mempertemukan Tissa Biani dan Nugie untuk pertama kalinya. Film ini mengisahkan seorang pria yang berusaha menebus kesalahannya dalam waktu tujuh hari terakhir hidup anaknya, Keshia.
"Tujuh Hari untuk Keshia adalah film yang tidak hanya menyajikan kisah cinta, tetapi juga refleksi mendalam tentang arti memaafkan dan menghargai orang-orang terdekat kita," kata Eman dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan.
Totalitas Tissa Biani Saat Bermain di Film Tujuh Hari untuk Keshia
Sementara itu, Tissa Biani mengaku totalitas untuk berperan di film Tujuh Hari untuk Keshia. Beberapa perubahan fisik dan materi musik harus dia jalani demi peran tersebut.
"Dari segi fisik, seingatku waktu itu rambutku diwarnai cokelat. Penampilannya lebih rebel dari segi cara bicara juga, lebih blak-blakan kalau ngomong, dan harus bisa main alat musik, gitar tentunya," tutur Tissa.
Kisah emosional tentang hubungan ayah anak juga diceritakan lewat film Semusim Setelah Kemarau. Karya Dyan Sunu Prastowo ini mempertemukan Mawar De Jongh dan Surya Saputra.
Film ini menceritakan hubungan antara seorang ayah dan putrinya. Mereka ingin memperbaiki hubungan keluarga setelah lama terpisah.
“Film ini adalah cerita tentang kesempatan kedua, tentang bagaimana waktu bisa menjadi jembatan untuk menyembuhkan luka dalam keluarga," kata Sunu.
Mawar De Jongh, yang memerankan karakter anak perempuan, merasa nyaman saat syuting film Semusim Setelah Kemarau.
"Senang jadi bagian dari film ini, terlebih saya sudah tiga bermain Bersama Om Surya. Hal ini memudahkan terbentuknya kekompakan yang mendukung karakter saya. Saya juga bertanya kepada orang dekat, termasuk manajer saya terkait film ini,” ucap Mawar.
Mawar memetik pelajaran penting tentang komunikasi dalam sebuah hubungan lewat film Semusim Setelah Kemarau.
"Kita semua setuju cinta pertama anak adalah orang tuanya. Di film ini pentingnya komunikasi di hubungan keluarga, sama pasangan, pertemanan, persahabatan. Jadi, komunikasi adalah kunci. Ketika kita merasa ada yang ganjel harus disampaikan dengan cara terbaik," ungkap Mawar.
Sunu menyampaikan harapan terkait penayangan film Semusim Setelah Kemarau. "Saya berharap film ini bisa menjadi bagian dari pelajaran komunikasi. Bagaimana ayah dan anak bisa membangun kembali makna tentang keluarga yang sebenarnya," ucapnya.