Sejumlah Kisah yang Tersisa Usai Kebakaran Maut di Glodok Plaza
kumparanNEWS January 18, 2025 10:23 AM
Petugas pemadam kebakaran telah mengevakuasi 7 jenazah usai kebakaran di Glodok Plaza, pada Jumat (17/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Pemadam kebakaran pun menghentikan sementara pencarian korban lainnya.
Secara total, dari data yang diberikan pemadam kebakaran, ada 14 orang masih dilaporkan hilang dan 7 kantong jenazah berhasil dievakuasi.
Di sisi lain, kebakaran itu menyisakan cerita dari mereka yang masih kehilangan keluarganya. Berikut kumparan rangkum.
Cerita Keluarga Muljadi, Kepala Sound System Karaoke Korban Kebakaran Glodok
Seorang kepala bagian Sound System tempat karaoke, Muljadi (56) diduga ikut menjadi korban dalam kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Anaknya, Stanley, baru saja melaporkan kehilangan ayahnya ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia berharap ayahnya cepat teridentifikasi.Menurut Stanley, ayahnya terakhir kali terlihat di rumahnya pada Rabu (15/1) pukul 11.00 WIB. Seperti biasa, Muljadi akan berangkat ke tempat kerjanya di lantai atas Glodok Plaza.
“Pas waktu berangkat sih bilangnya untuk kerja ya kan, berangkat tuh sekitar jam hari Rabu, sekitar jam 11 siang itu sudah berangkat ke sana. Bilangnya sih waktu itu nggak bilang mau ngapain ya, tapi memang seperti biasanya berangkat kerja aja ke situ di bagian karaoke seperti itu,” jelasnya.
Stanley terakhir kali berkomunikasi dengan ayahnya sehari sebelum kebakaran terjadi, pada Selasa (14/1).
“Kalau untuk terakhir kali komunikasi itu sekitar selasa malam om di rumah. Kalau untuk Rabu pagi saya cuma dengar suara-suara dia aja mau berangkat,” ucapnya.
Setelah Muljadi berangkat, sudah tidak ada lagi komunikasi dengan keluarga.
Di malam kebakaran, Stanley sebetulnya tahu ada api besar melahap tempat ayahnya bekerja. Namun, baru besok paginya mereka mencari sang ayah.
“Waktu itu saya memang tahu, pas kebetulan Rabu malam itu sekitar jam 10-an saya lihat berita. Cuma saya mungkin nggak langsung kasih tahu mama karena kayak mungkin sudah hampir tengah malam takut ganggu,” ucapnya.
“Jadi besok paginya itu saya baru kasih tahu dan yang tadi saya bilang, saya langsung berangkat bersama mama, adik, dan kakak papa saya itu ke lokasi kejadian,” sambungnya.
Katanya, ia mendengar kabar ayahnya menghilang dari seseorang bernama Bayu, rekan kerja ayahnya di tempat karaoke. Saat itu, Bayu yang sedang libur mengkhawatirkan Muljadi.
“Pemberitaan dan juga tidak lama setelah saya menonton berita itu ada rekan kerja papa saya yang menghubungi saya menanyakan kabar papa karena rekan kerja papa saya pun saat menghubungi papa itu sudah tidak aktif handphonenya,” ujar dia.
Kini, Stanley hanya berharap satu hal, bila memang ayahnya tak terselamatkan dari kebakaran itu, ia ingin jasad sang ayah cepat ditemukan.
“Saya tahu pagi ini total masih ada 14 orang yang masuk dalam daftar pencarian gitu ya. Saya mungkin khawatirnya kayak nanti papa saya nggak ditemuin di lokasi dan juga ternyata jenazah yang sudah ada di sini itu juga bukan papa saya gitu,” tuturnya.
“Jadi saya ingin harapan saya itu adalah ya biar mungkin nanti papa saya sudah tiada tapi harapannya ya saya bisa tahu gitu mana jenazah papa saya gitu,” tutupnya.
Sosok Oshima Yukari, Pramugari Korban Hilang di Kebakaran Glodok Plaza
Oshima Yukari (30) adalah salah satu dari 14 korban hilang di kebakaran Glodok Plaza. Ia merupakan seorang pramugari asal Kendal, Jawa Tengah.
Ayahnya, Edi Sunarno terbang ke Jakarta setelah mendapat kabar anaknya hilang. Menurut Edi, Oshima adalah pramugari yang sempat terbang di beberapa maskapai, mulai dari Batik Air, Lion Air, Air Asia, dan terakhir BBN.
Oshima datang ke Jakarta untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya.
Pertemuan terakhir Edi dan Oshima adalah 1 Desember 2024, di Taman Mini Indonesia Indah.
“Kemarin tanggal 1 Desember. Kami di Kabupaten Kendal selaku ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Kebetulan dan Kabupaten Kendal ngutus saya untuk ngisi di anjungan TMII, nah itu saya di sini [dia] datang, temui saya di situ. Terakhir kami ketemu di situ, di anjungan Taman Mini itu,” cerita Edi.
Begitu mendengar kabar Oshima hilang di kebakaran itu, teman-teman pramugari Oshima segera menghubungi Edi untuk menawarkan bantuan.
“Dari teman-teman pramugari semua, pokoknya ‘pak tenang, nanti kami mau ke Kendal semua’, teman-teman pramugari. Ini teman-teman pramugari ikut sibuk semua, ngurusin anakku, kerjasamanya luar biasa,” ujar dia.
“Kabarnya kemarin sore setelah maghrib, Kamis sore. Pagi tadi terus saya berangkat saja naik pesawat dengan mbok wedok [istri] ke sini,” sambungnya.
Edi pun memberikan ciri-ciri anaknya tersebut. Katanya, Oshima dulu merupakan seorang model di Yogyakarta.
“Ya anaknya tubuhnya tinggi, cantik tinggi, dulu rencana saya tak dadekke (saya jadikan) polwan, tapi anak saya senengnya di pramugari, dulu kan model di Jawa Tengah di DIY,” ucapnya.
Kepada wartawan, Edi mengaku sudah ikhlas bila memang Oshima tak terselamatkan. Namun, ia berharap jenazah Oshima bisa segera teridentifikasi.
“Ojo disesali, ojo ditangisi, ojo digerani. Ini adalah skenario Tuhan. Skenario Tuhan. Harus kita terima dengan lapang dada,” ucapnya.
“Ini karena banyak yang tidak bisa dikenali otomatis kan tes DNA, harapan saya clear cocok dengan DNA anak saya, saya ingin segera,” lanjutnya.
'Aku Baru Lulus Pramugari, Ma', Pesan Indira sebelum Hilang di Kebakaran Glodok
Indira Seviana Bela menjadi salah satu korban yang dilaporkan hilang saat kebakaran di Glodok Plaza, Jalan Pinangsia Raya, Jakarta Barat, Rabu (15/1) malam. Hingga kini, belum ada kabar soal keberadaan Indira.
Sepupu dari Indira, Diah, mengatakan kerabatnya sempat memberi kabar bahagia ke ibundanya sebelum peristiwa kebakaran terjadi. Indira mengabarkan bahwa dia baru saja lulus menjadi pramugari.
"Sebelum kejadian, Indira ini WA mamanya, kira-kira jam 8 (malam) WA 'Izin Mama, aku baru lulus ujian (pramugari)'," kata Diah kepada wartawan di lokasi kebakaran pada Jumat (17/1).
Saat itu, Indra kemudian berniat merayakan pencapaiannya dengan berkaraoke bersama 5 temannya di Glodok Plaza. Ia berangkat menggunakan mobil.
"Infonya dia ada 6 orang (termasuk Indira), tapi di satu mobil tuh dia bertiga cewek sama cowok, itu semuanya gak ada kabarnya," ucap dia.
Ibunda Indira baru mendengar kabar soal kejadian di Glodok Plaza pada Kamis (16/1). Setelah mendengar kabar itu, ia langsung bergegas menuju ke Glodok Plaza.
"Dari situ lari ke sini (Glodok Plaza), mamanya sama tantenya," ujar Dewi.