Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Keset sabut kelapa hasil tangan terampil warga binaan Lapas Klas IIB Garut kini melanglang buana hingga ke negara Prancis.
Hal itu membuat Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Asep Kurnia terkejut saat berkunjung ke Lapas Klas IIB Garut, Minggu (19/1/2025).
Ia mengatakan bahwa capaian para warga binaan di Lapas Klas IIB Garut jadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menciptakan karya berkelas dunia.
"Awalnya gak kepikir, ternyata memang itu sabut kelapa dikreasikan jadi kesed sehingga menjadi lebih bermanfaat lebih bernilai, sampai diekspor ke Prancis dua kontainer," ujarnya kepada awak media.
Ia menuturkan, selain keset sabut kelapa, Lapas Garut juga memiliki program ketahanan pangan terintegrasi, seperti peternakan domba yang dikelola secara profesional oleh warga binaannya.
Mereka juga ungkapnya, memiliki kolaborasi mitra untuk pemasaran, sehingga hasil karya dan produk warga binaan menjadi jauh lebih bernilai.
"Dari lapas aja bayangin lapas bisa seperti itu, saya sebagai urang Garut senang," ucapnya.
Asep menjelaskan, program pemberdayaan di Lapas Garut selaras dengan program Asta Cita dan 13 prioritas Kemenimipas yang baru berjalan tiga bulan.
Ia berharap keberhasilan Lapas Garut dalam mengintegrasikan pemberdayaan dan ketahanan pangan dapat menjadi percontohan nasional.
"Kita ingin hasil seperti ikan, sayuran, atau produk lainnya berasal dari dalam lapas. Dengan target 5 persen dari anggaran untuk ketahanan pangan, Lapas Garut telah menunjukkan arah yang benar," kata Asep. (*)