Maruarar Sirait Sebut Rumah Apung Bisa Jadi Solusi Genjot Program 3 Juta Rumah
kumparanBISNIS January 19, 2025 10:23 PM
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menginginkan konsep rumah panggung dan rumah apung untuk diterapkan dalam program pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat, khususnya di daerah pesisir.
Selain bisa menjadi tempat tinggal dan nyaman, Ara sapaan akrabnya Maruarar menilai rumah apung dan rumah panggung juga bisa menjadi solusi tepat atas persoalan hunian layak bagi warga sekitar kawasan pesisir yang sering terdampak banjir rob.
"Pembangunan rumah apung dan rumah panggung ini sangat tepat untuk pembangunan rumah masyarakat di kawasan pesisir. Tentu ini sangat mendukung program 3 Juta yang menjadi visi Presiden Prabowo Subianto," ujar Ara melalui keterangan tertulis usai kunjungan kerja ke Kampung Nelayan di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (18/1).
Ara bersama Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Jonni Mahroza mengunjungi rumah apung dan panggung Muara Angke yang diperuntukkan bagi nelayan. Hunian tersebut dibangun PT PAL Indonesia dengan berkolaborasi dengan Unhan dan PT Panca Karya Unggul Abadi.
Pembangunan rumah panggung dan rumah apung merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerja sama dengan program bakti sosial Unhan.
Program ini dimulai dengan melakukan mitigasi permasalahan yang sering kali dihadapi masyarakat terdampak banjir rob di kawasan pesisir pantai Pluit Jakarta Utara, di mana ketinggian luapan air bisa mencapai satu meter yang berdampak pada aktivitas dan perekonomian warga.
Setidaknya ada 200 unit rumah yang terdiri dari 16 unit rumah apung dan 184 rumah panggung yang sudah dibangun di RT 06 dan RT 07 yang berada di wilayah RW 022 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kampung Nelayan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025). Foto: Dok. Humas PKP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kampung Nelayan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025). Foto: Dok. Humas PKP
"Adanya pembangunan rumah apung dan rumah panggung merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi permukiman warga di Muara Angke yang sering kemasukan air saat banjir rob datang," kata Ara.
Ke depan, Ara juga merencanakan akan membangun rumah panggung selama 75 hari. Sehingga para penerima bantuan tidak terlalu lama menunggu dan dalam proses verifikasinya harus tepat sasaran berdasarkan arahan Presiden Prabowo.
"Rencana pembangunan rumah panggung selanjutnya yang akan di bangun berjumlah 30 unit terbagi di RT 06 sebanyak 14 unit dan RT 07 sebanyak 16 unit di kawasan itu," ungkap Ara.
Masyarakat yang sudah tinggal di rumah panggung bernama Amin (59), menyambut baik bantuan yang sudah diberikan. Sehingga rumahnya tidak lagi terkena banjir rob.
"Rumah saya sebelumnya tidak layak huni karena selalu terdampak banjir rob. Setelah dapat bantuan rumah panggung ini kan lebih tinggi ya jadi kami sekeluarga tidak perlu takut lagi kalau tiba-tiba banjir rob datang saat malam dan waktu tidur," terang Amin.
Amin juga menyebut, rumahnya kini memiliki satu kamar tidur, ruang tamu, toilet dengan air bersih, satu kasur lantai dan dua kasur tingkat. Ada pula meja makan, kursi, untuk kelistrikan menggunakan tenaga surya. Dibangun juga lapangan futsal apung untuk tempat bermain anak-anak.
"Saya berharap rumah panggung ini lebih banyak dibangun di sini. Semoga tetangga saya yang belum dapat rumah panggung ini bisa segera dapat supaya tidak kena banjir lagi," tutur Amin.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.