26 Menteri Hadiri Pengukuhan Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin, Intip Daftar Lengkapnya
GH News January 20, 2025 12:06 AM
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di The RitzCarlton, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih tampak hadir diBallroom, Hotel The Ritz-Carlton, menyaksikan acara yang mengagendakan pengukuhan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan M Arsjad Rasjid PM sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.

Sebanyak 26 menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam pengukuhan tersebut menunjukkan dukungan pemerintah pada Kadin Indonesia, yang berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri merupakan mitra strategis pemerintah dalam mengembangan dunia usaha dan menumbuhkan perekonomian.



Tampak mendampingi Presiden Prabowo dalam acara tersebut adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Selain Rosan dan Teddy, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga Kabinet Merah Putih juga turut hadir dalam acara tersebut.

Daftar 26 menteri dan setara menteri yang menghadiri pengukuhan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia

1. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
2. Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono
3. Menko Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra
4. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini
6. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro
7. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
8. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait
9. Menteri Luar Negeri Sugiono
10. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
11. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi
12. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
13. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas
14. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding
15. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
16. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy
17. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
18. Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai
19. Menteri Ketenagakerjaan Yassierly
20. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara
21. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid
22. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto
23. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya
24. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi
25. Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto
26. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

Dalam pengarahannya, Presiden Prabowo mengapresiasi Kadin Indonesia atas suksesnya pelaksanaan musyawarah yang menekankan pentingnya persatuan di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Kepala Negara menekankan persatuan menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk menghadapi persaingan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia.

"Berkali-kali, di mana-mana saya mengatakan di tengah dinamika geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia persaingan makin keras antara blok-blok ekonomi, antara kekuatan-kekuatan besar dalam persaingan yang keras itu, makin diperlukan kehati-hatian oleh semua unsur bangsa-bangsa, terutama bangsa-bangsa seperti Indonesia," kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyerukan pentingnya kolaborasi dan persatuan di antara pengusaha Indonesia dalam upaya mendorong kemakmuran bangsa.

"Persaingan itu bagus, tetapi bukan untuk saling mematikan. Mari kita bersaing bersama menuju kemakmuran rakyat. Rakyat butuh kemakmuran, dan itu dipimpin oleh para pengusaha," kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan ini, Prabowo menyampaikan keyakinannya Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Keyakinan ini berdasarkan indikator dan kondisi ekonomi nasional yang dipelajarinya selama tiga bulan memimpin Indonesia.

"Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahan Republik Indonesia dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya makin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8% pertumbuhan" kata Prabowo.

Guna mencapai hal tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat. Ia menekankan pemborosan dan praktik yang tidak efisien harus dihentikan.

"Tidak mungkin ada organisasi yang survive kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Karena itu, saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien," ungkap Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang infrastruktur. Presiden menegaskan bahwa ia tidak menghentikan proyek-proyek infrastruktur melainkan menyerahkan sebagian proyek kepada swasta supaya lebih efisien.

"Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur, tidak benar, saya tidak menghentikan. Saya mengubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun," ucap Presiden.

Selain infrastruktur, Presiden Prabowo mengungkapkan, program swasembada pangan dan energi terbarukan juga menjadi prioritas utama pemerintahannya. Presiden optimistis pencapaian tersebut dapat diraih lebih cepat dari target.



"Target kita makin jelas, swasembada pangan kita rencanakan 4 tahun ternyata kita akan kaget jauh sebelum 4 tahun kita sudah swasembada pangan. Swasembada energi demikian juga, kita negara tidak banyak di dunia yang akan memiliki green energy, kita akan memiliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial," jelas Presiden.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.