Fashion Skena: Cerita di Balik Celana Gombrong dan Kemeja Oversize
Khoirunisa Nikmatul Aliyah January 20, 2025 01:24 PM
Berbicara soal tren fashion anak muda, salah satu gaya yang mencuri perhatian adalah fashion skena. Gaya ini dikenal dengan ciri khas celana gombrong, kemeja oversize, dan aksesori mencolok seperti rantai di pinggang atau kacamata di kepala. Namun, di balik tampilannya yang berani, gaya ini bukan sekadar tren semata ia adalah bentuk ekspresi diri yang unik. Untuk menggali lebih dalam tentang fenomena ini, kami berbincang dengan tiga narasumber yang memiliki pandangan berbeda mengenai fashion skena.
Fashion skena adalah salah satu cabang dari street fashion yang populer di kalangan anak muda. Istilah "skena" sendiri sering merujuk pada komunitas atau lingkup tertentu, seperti musik indie, hip-hop, atau punk. Fahry sebagai penyuka style skena menggambarkan gaya ini sebagai sesuatu yang memadukan elemen seperti celana gombrong, kemeja oversize, dan aksesori unik seperti bandana di celana atau rantai di pinggang. "Fashion skena itu keren karena sekarang banyak yang pakai, kayak Vindez, Iqbaal, dan artis lainnya. Media sosial juga berpengaruh besar buat anak-anak skena," jelasnya.
Fahry sebagai fashionista skena juga menambahkan bahwa ketertarikannya pada fashion skena berawal dari pergaulannya dengan teman-teman. "Aku ikut-ikutan teman yang suka fashion skena. Orang yang pakai fashion ini biasanya nongkrong bareng dan dengar musik dengan genre tertentu," tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa gaya berpakaian ini tak hanya soal pakaian, tetapi juga mencerminkan identitas kolektif dan rasa kebersamaan dalam komunitas tertentu.
Media sosial menjadi katalis utama dalam menyebarkan tren fashion skena. Platform seperti Instagram dan TikTok memengaruhi anak muda dalam mengadopsi gaya ini. Outfit-check yang sering dilakukan di media sosial turut menjadi ajang unjuk gigi bagi penggemar fashion skena. Fauzan sebagai fashionista skena mengakui media sosial berperan besar dalam fenomena ini. "Maraknya fashion skena itu dari media sosial. Sayangnya, ada juga yang salah mengartikan gaya ini karena kurang paham," ujarnya.
Meski fashion skena telah ada sejak lama, beberapa tahun belakangan menjadi puncak popularitasnya. Dengan meningkatnya penggunaan media sosial, tren ini menjadi lebih mudah diakses oleh banyak kalangan. Banyak anak muda yang tertarik mencoba gaya ini karena melihat influencer atau artis yang menggunakannya. Sosok seperti Vindez dan Iqbaal adalah inspirasi besar bagi para penggemar fashion skena.
Bagi sebagian orang, fashion skena adalah cara untuk mengekspresikan kebebasan dan kreativitas. "Bagus banget, karena dengan fashion ini orang bisa bebas mengekspresikan diri. Jadi, gaya berpakaian enggak monoton," ungkap Fauzan. Namun, gaya ini juga memiliki tantangan tersendiri. Memadukan elemen-elemen fashion skena tidak selalu mudah. "Kadang susah banget mix and match fashion skena, tapi kalau sudah pede, pasti keren," tambahnya.
Kepercayaan diri menjadi faktor penting dalam mengadopsi fashion skena. Rizqo, salah satu penyuka fashion skena lainnya, menyebutkan bahwa meski tidak ada tantangan besar, gaya ini memang cukup merepotkan. "Enggak ada tantangan sih, cuma ribet aja pakai fashion ini. Yang penting pede waktu pakai," tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa fashion skena bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang keberanian untuk tampil beda.
Namun, di balik popularitasnya, ada juga kritik dan pesan reflektif dari para pengamat fashion skena. Fauzan memberikan pesan yang lebih mendalam kepada para penggemar tren ini. "Pakai pakaian sesuai kebutuhan dan nyaman buat sehari-hari. Jangan terlalu terpengaruh lingkungan, kalau cocok dan nyaman, itu yang penting," ujarnya. Pesan ini menjadi pengingat bahwa tren seharusnya tidak membuat seseorang kehilangan jati dirinya.
Fashion skena lebih dari sekadar celana gombrong atau kemeja oversize. Ia adalah simbol kebebasan berekspresi dan refleksi dari komunitas tempat seseorang berasal. Dari pengaruh media sosial hingga interaksi dalam komunitas, gaya ini menunjukkan bagaimana fashion dapat menjadi medium untuk menyampaikan cerita dan identitas. Namun, popularitasnya juga memunculkan tantangan bagi sebagian orang yang merasa tertekan untuk mengikuti tren tanpa memahami esensi sebenarnya dari gaya ini.
Menurut Fauzan, penting untuk memahami bahwa fashion skena adalah ruang bagi kreativitas dan kebebasan. "Bagusnya, dengan fashion ini, orang bisa bereksperimen dengan gaya mereka sendiri," tambahnya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua orang merasa nyaman atau cocok dengan gaya ini, dan itu tidak masalah. "Kalau pakaian cocok dan nyaman, ya itu yang penting," tegasnya.
Maraknya fashion skena juga menunjukkan bagaimana budaya pop dan media sosial telah mengubah cara orang memandang fashion. Dari sekadar pakaian, fashion kini menjadi alat untuk mengekspresikan diri, membangun identitas, dan bahkan memperluas jaringan sosial. Bagi para penggemar fashion skena, gaya ini adalah cara untuk menunjukkan keunikan mereka sekaligus terhubung dengan komunitas yang memiliki minat serupa.
Namun, penting juga untuk menyadari bahwa fashion adalah soal kenyamanan dan kepercayaan diri. Mengenakan fashion skena bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang bagaimana seseorang merasa nyaman dan percaya diri dengan apa yang mereka kenakan. Pada akhirnya, fashion skena adalah tentang menemukan keseimbangan antara mengekspresikan diri dan tetap setia pada kenyamanan pribadi.
Jadi, apakah Anda tertarik mencoba fashion skena? Jika iya, jangan takut untuk bereksperimen dan menemukan gaya yang paling cocok dengan kepribadian Anda. Ingatlah bahwa fashion adalah tentang menjadi diri sendiri dan merasa percaya diri dengan apa yang Anda kenakan. Sebab, pada akhirnya, fashion bukan hanya tentang apa yang terlihat di luar, tetapi juga tentang bagaimana kita merasa di dalam.
Khoirunisa Nikmatul Aliyah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.