Korea Utara mulai mengaktifkan kembali kota perbatasan di timur lautnya, Rason. Turis diperbolehkan liburan ke sana lagi.

Dikutip dari Travel and Tour World pada Selasa (21/1/2025), Young Pioneer Tours, operator tur resmi Korea Utara membenarkan kabar itu. Pembukaan Rason untuk wisatawan itu dilakukan secara bertahap setelah Korut menutup diri selama 5 tahun karena Covid-19.

Rason adalah zona ekonomi khusus (SEZ) di dekat perbatasan Tiongkok dan Rusia, yang berlaku untuk turis China dan lainnya.

Perusahaan perjalanan tersebut mencatat bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari rencana Korea Utara yang lebih luas untuk melanjutkan aktivitas pariwisata terbatas.

Meskipun Rason sekarang dapat diakses oleh wisatawan, wilayah Korea Utara lainnya masih ditutup untuk pelancong asing. Koryo Tours yang berkantor pusat di Beijing mengonfirmasi pembukaan kembali tersebut tetapi menambahkan bahwa pihaknya belum menerima informasi terperinci tentang rencana perjalanan wisata, harga, atau jenis kunjungan tertentu yang diizinkan oleh Pyongyang.

Rason, KEK pertama Korea Utara yang didirikan pada 1991, telah lama menjadi tempat uji coba bagi kebijakan ekonomi baru. Kawasan ini unik, meski di dalam negeri rezim visa terpisah, ia memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan dan kegiatan pariwisata terbatas.

Kota ini juga menjadi tuan rumah pasar resmi pertama di negara tersebut, yang selanjutnya membedakannya dari wilayah lain di Korea Utara.

Sebelum pandemi, Korea Utara menarik sekitar 5.000 wisatawan Barat setiap tahunnya, dengan sebagian besar datang melalui pesawat atau kereta api dari Tiongkok. Turis Tiongkok mewakili sebagian besar pengunjung, mengingat peran Tiongkok sebagai sekutu utama dan mitra ekonomi Korea Utara.

Meskipun Rason dibuka kembali, pembatasan tetap berlaku untuk negara-negara tertentu. Warga Korea Selatan dilarang berkunjung tanpa izin resmi pemerintah karena keadaan teknis perang yang sedang berlangsung antara Korea Utara dan Korea Selatan. Selain itu, warga Amerika dilarang mengunjungi Korea Utara sejak 2017 menyusul pemenjaraan dan kematian mahasiswa AS Otto Warmbier.