Jackpot, China Temukan Temukan Harta Karun Mineral Tanah Jarang 1,15 Juta Ton
GH News January 21, 2025 03:08 PM
JAKARTA - China baru saja menemukan deposit rare earth atau logam tanah jarang yang sangat besar di Honghe, yang terletak di provinsi Yunnan. Menurut sumber media China, deposit baru ini dapat menghasilkan lebih dari 1,15 juta metrik ton sumber daya, yang secara signifikan bisa meningkatkan industri domestik Tiongkok.
Menurut siaran pers dari Survei Geologi China (CGS) seperti dilansir interestingengineering, deposit tersebut bisa menjadi sumber potensial untuk praseodymium, neodymium, dysprosium, dan terbium. Setelah diteliti, deposit dapat mengandung lebih dari 470.000 ton mineral yang sangat dicari.
Penemuan terbaru yakni jenis adsorpsi ion super besar yang merupakan elemen dari tanah jarang (RRE), menandai terobosan besar lainnya dalam eksplorasi sumber daya China. Deposit pertama ditemukan pada tahun 1969 di provinsi Jiangxi di negara itu.
Bijih adsorpsi ion tanah jarang adalah endapan mineral di mana RRE terkonsentrasi secara alami dan diserap ke permukaan mineral tanah liat. Mereka biasanya ditemukan di tanah granit yang lapuk, membuatnya relatif mudah diekstraksi melalui metode yang sensitif terhadap lingkungan seperti pertukaran ion.
Deposit baru ini akan menjadi tambang tanah jarang menengah hingga berat yang paling signifikan di China. Penemuan ini juga diyakini bakal secara signifikan meningkatkan sumber daya tanah jarang China, melengkapi berbagai industri mulai dari elektronik komersial hingga kendaraan listrik.
Sumber Daya China
"Penemuan ini sangat signifikan untuk memperkuat keunggulan Tiongkok dalam sumber daya tanah jarang, meningkatkan rantai industri tanah jarang, dan lebih mengkonsolidasikan dominasi strategis Tiongkok dalam sumber daya rare earth sedang dan berat," ungkap postingan CGS di akun WeChat publiknya, seperti dilansir South China Morning Post (SCMP).
Penemuan ini mengikuti eksplorasi mineral pada 2024 lalu, yang juga membuat temuan signifikan. Pada Juli 2024, ahli geologi China menemukan dua mineral baru, Oboniobite dan Scandio-fluoro-eckermannite, di tambang tanah jarang terbesar di dunia, Bayan Obo, di Mongolia Dalam.
Mineral ini biasanya mengandung unsur-unsur berharga yang bisa digunakan sebagai energi baru, teknologi informasi, kedirgantaraan, pertahanan nasional, dan industri militer.
Ahli geologi China juga menemukan deposit emas sangat besar pada November 2024 di Kabupaten Pingjiang. Sesuai laporan, lebih dari 40 urat emas, dengan cadangan 300 ton ditemukan di kedalaman 2.000 meter di bawah ladang emas Wangu. Total cadangan emas di lokasi tersebut diperkirakan melebihi 1.000 ton.
Dominasi China untuk Logam Tanah Jarang
Penemuan terbaru adalah hasil dari CGS yang membangun jaringan dasar geokimia nasional, yang membantu China menghasilkan data ekstensif dan teknik eksplorasi mineral. Untuk tujuan ini, CGS telah meningkatkan kemampuannya untuk melakukan eksplorasi geokimia tingkat lanjut.
China dikenal sebagai salah satu produsen unsur tanah jarang teratas di dunia. Menurut Survei Geologi AS, penemuan ini meningkatkan katalog deposit mineral tanah jarang China yang saat ini mencakup 17 oksida logam dengan 44 juta ton endapan. Mengutip data Bea Cukai, SCMP mengungkapkan ekspor tanah jarang China naik 6% tahun lalu menjadi 55.431,1 ton.