Muzani soal Anggota Kabinet Bikin Blunder: Bagian Upaya Penyempurnaan
kumparanNEWS January 21, 2025 06:44 PM
Kabinet Merah Putih akan genap 100 hari pada 29 Januari. Meski baru seumur jagung, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak lepas dari blunder atau kontroversi yang dibuat pejabat Kabinet Merah Putih.
Beberapa blunder yang terjadi seperti penghinaan yang dilakukan eks Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburokhman alias Gus Miftah kepada pedagang es teh.
Imbasnya, Gus Miftah mengundurkan diri sebagai Stafsus Prabowo setelah kasusnya viral.
Setelah kasus Gus Mifah, muncul kasus viral patwal Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad yang dianggap arogan kepada sopir taksi Alphard.
Namun, patwal Raffi disebut tidak bersikap arogan karena hanya berupaya memperingatkan sopir taksi agar tidak membuat kemacetan.
Terbaru, ada demo ASN Kemdiktisaintek pada Senin (20/1). Mereka mendemo Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro karena masalah mutasi yang dinilai tidak sesuai prosedur. Meski begitu, kedua belah pihak sudah saling berdamai.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut, hal tersebut sebagai upaya penyempurnaan terhadap pemerintahan saat ini.
“Pak Prabowo yang seperti itu selalu merasa bahwa itu bagian dari upaya untuk penyempurnaan terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Menurutnya, setiap manusia pasti punya kekurangan dan kritik dari masyarakat itu ia menilai sebagai bagian penyempurnaan jalannya pemerintahan.
“Apa yang disampaikan oleh berbagai macam kalangan itu bagian dari upaya untuk menyempurnakan bagi proses, bagi jalannya proses pemerintahan,” tuturnya.
Meski begitu, Ketua MPR ini mengatakan soal apakah evaluasi Prabowo akan melakukan reshuffle, itu kembali ke hak prerogatif Presiden.
“Itu kewenangan sepenuhnya ada presiden. Saya belum tanya, saya belum ketemu,” pungkasnya.