Pantangan Bagi Wanita Hamil dalam Budaya Jawa
Anisa Rahman January 22, 2025 12:23 PM
Budaya Jawa terdapat pantangan atau larangan yang dimana pantangan tersebut mengandung arti dan tujuan. Pantangan yang dimaksud yaitu aturan yang harus dijalankan oleh orang Jawa. Pantangan tersebut memiliki maksud agar masyarakat Jawa terhindar dari hal-hal yang buruk atau kejadian yang tidak diinginkan. Pantangan dalam budaya Jawa di istilahkan pada kata ‘Tidak Boleh’ yang tidak dijelaskan secara mendalam apa alasannya, karena hal tersebut sudah menjadi tradisi budaya Jawa, dan sudah ada sejak dulu sampai sekarang menjadi turun temurun di dalam budaya Jawa.
Budaya Jawa dikenal dengan banyaknya pantangan-pantangan terutama pantangan dalam kehamilan, pantangan tersebut dipercayai untuk mendapatkan keselamatan selama masa mengandung dan setelah mengandung. Pantangan atau larangan pada budaya Jawa masih dipercayai oleh masyarakat Jawa dan menjadi turun temurun diterapkan atau dijalankan sampai sekarang, karena mengandung arti dan tujuan. Pantangan atau larangan yang masih dijalankan oleh masyarakat Jawa sampai sekarang yaitu berasal dari masyarakat dulu, dan masih terus dipercayai sampai saat ini.
Berikut ujaran pantang bagi wanita hamil di budaya Jawa:
  • Dilarang keluar rumah saat gerhana bulan
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang keluar rumah saat terjadi gerhana bulan secara budaya ujaran ini dipercayai bahwa ibu lebih baik didalam rumah atau mengumpat dibawah kolong meja karena hal tersebut dapat menyebabkan bayi secara mendadak tidak menyukai air susu ibu.
  • Dilarang berbicara sembarangan
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu dengan ditandai dengan wanita hamil dilarang berbicara sembarangan atau mengeluarkan kata-kata kotor, secara budaya bermakna bahwa kata-kata tersebut bisa berdampak buruk kepada bayi dan bayi tersebut bisa menjadi cacat karena perkataan ibunya.
  • Dilarang menutup lubang
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang menutup lobang, secara budaya bermakna bahwa dalam ujaran ini yang dimaksud yaitu seperti lobang semut, air dan sebagainya karena hal tersebut dipercayai ibu sulit melahirkan dan takut bayi lahir dalam keadaan cacat.
  • Dilarang tidak membawa benda tajam
Terdapat ujaran pantang bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil wajib membawa gunting atau bangle saat keluar rumah, secara budaya bermakna bahwa ujaran ini memiliki arti bahwa untuk melindungi ibu dan janinnya dari makhluk ghaib dan terhindar dari hal-hal buruk.
  • Dilarang minum minuman bersoda
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang meminum minuman bersoda, secara budaya hal ini dipercayai bahwa minuman yang bersoda tersebut bisa mengakibatkan bayi yang ada di dalam kandungan mengalami keguguran.
  • Dilarang meminum minuman berasa
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang meminum minuman es atau minuman yang mengandung rasa, secara budaya hal ini dipercaya bahwa minuman es atau minuman yang mengandung rasa dikhawatirkan bayi di dalam kandungan jadi membesar dan sulit untuk melakukan proses persalinan secara normal.
  • Dilarang makan sate kambing, nanas, dan durian
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandain dengan wanita hamil dilarang memakan sate kambing, nanas, dan durian, secara budaya ujaran ini bermakna karena makanan dan buah tersebut bersifat panas tidak baik untuk bayi yang ada di dalam kandungan dan bisa mengalami keguguran.
  • Dilarang makan pedas
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang makan makanan pedas, secara budaya bermakna hal tersebut dapat berpengaruh kepada bayi dan ibunya menjadi merasakan mulas berlebihan dan membuat perut ibu terasa panas.
  • Dilarang makan buah yang dempet
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang memakan buah pisang yang dempet, secara budaya bermakna bahwa ujaran tersebut dipercaya bahwa ketika ibu memakan buah yang dempet akan berpengaruh terhadap anggota tubuh bayi yang dikandung dan membuat kondisi tubuh bayi menjadi cacat.
  • Dilarang menjahit secara manual
Terdapat ujaran bagi wanita hamil di budaya Jawa yaitu ditandai dengan wanita hamil dilarang menjahit secara manual, secara budaya bermakna bahwa ujaran tersebut dipercayai bisa mengakibatkan bayi yang ada di dalam kandungan terlahir cacat, hal tersebut sebenarnya boleh dilakukan tetapi dengan hati-hati dan ibu harus mengucapkan suatu kata untuk menghindari kejadian buruk tersebut.
Wanita hamil memiliki banyak pantangan atau larangan yang mengandung arti dan makna, pantangan bagi wanita hamil ditemukan di dalam budaya jawa. Pantangan tersebut mengandung makna untuk mendapatkan keselamatan bagi ibu dan bayi, pantangan tersebut juga memiliki arti bahwa setiap yang menjalankan atau menerapkan pantangan tersebut akan terhindar dari hal-hal atau kejadian yang buruk bagi ibu dan bayi yang dikandung. Dan pantangan tersebut masih dipercayai dan dijalankan oleh orang jawa sampai sekarang.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.