Ternyata Anak Majikan Juga Pakai Palu dalam Kasus Pembunuhan Satpam di Bogor, Terungkap Fungsinya
Ficca Ayu Saraswaty January 22, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata anak majikan bunuh satpam di Bogor tidak hanya pakai pisau, melainkan ia juga menggunakan palu.

Fungsi palu dalam kasus pembunuhan satpam di rumah mewah Bogor akhirnya terungkap.

Palu itu pun ternyata juga baru dibeli, bukan palu lama.

Terungkap fungsi palu milik Abraham Michael, tersangka pembunuhan satpam Septian (37) di rumah mewah Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo mengatakan, sejumlah barang bukti sudah berhasil diamankan termasuk pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Septian.

"Untuk barang buktinya pisau, struk pembelian untuk melakukan pembunuhan, satu buah palu, satu buah sepasang sepatu hitam tersangka yang berlumuran darah,” kata Kombes Pol Eko Prasetyo kepada wartawan di Mako Polresta, Senin (20/1/2025).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, palu itu digunakan oleh Abraham untuk memecahkan kaca jendela.

“Tidak digunakan untuk membunuh. Tapi, digunakan untuk memecah kaca jendela,” kata AKP Aji.

AKP Aji melanjutkan, Abraham memecah kaca jendela itu lantaran kesal dengan ibunya.

“Karena yang bersangkutan (Abraham) kesal kepada ibunya,” ujarnya.

Sementara itu, Septian tewas dengan 22 tusukan dibadannya.

“Hasil autipsi korban berdasarkan hasil autopsi dterdapat 22 luka,” ujarnya.

Dari semua luka itu, ada satu luka yang membuat nyawa Septian melayang.

Luka itu ada di leher bagian kiri dari Septian.

Abraham menggorok leher itu hingga urat terputus.

“Dari hasil ini, penyebab kematian berdasarkan gorokan terkahir yang dilakukan tersangka dibagian leher,” ujarnya.

Ibunda menangis

Fungsi palu milik Abraham tersangka pembunuhan satpam Septian (37) di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (Tribun Bogor/Rahmat Hidayat)

Farida Felix mengaku sangat sedih terkait perbuatan anaknya Abraham Michael.

Ia menangis sebab anaknya tega melakukan pembunuhan terhadap satpamnya sendiri.

“Saya sangat tidak setuju dengan pembunuhan itu. Karena itu membuat kepedihan yang mendalam di hati saya, itu membuat kepedihan sangat mendalam di hati saya,” kata Farida Felix kepada wartawan sambil terisak di Polresta Bogor.

Ia pun ingin menemui keluarga Septian yang diketahui berasal dari Pelabuhanratu, Sukabumi.

“Saya sebenarnya ingin bertemu dengan keluarganya Septian ingin sekali bertemu tapi saya gak tahu rumahnya, saya gak tahu alamatnya, saya gak tahu nomor teleponnya, saya gak tahu bagaimana menghubunginya,” ujarnya.

Ia mengaku akan berlutut meminta maaf kepada keluarga Septian.

“Saya akan berlutut minta maaf kepada ibunya Septian karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya,” ucapnya.

Di sisi lain, Farida tetap membanggakan satpamnya itu.

Menurutnya, Septian menurutnya orang yang sangat baik.

“Jadi saya sangat sedih, sangat sedih. Septian itu anak yang baik, dia selalu mengucapkan selamat pagi Bu, selamat malam Bu itu yang selalu diucapkan dia kepada saya,” tandasnya.

Sementara itu, Abraham sendiri tidak mengeluarkan sepatah kata apa pun.

Ia hanya bisa menunduk saat digiring dari ruang tahanan oleh polisi.

Ia sudah mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dengan tangan terborgol.

“Terhadap tersangka kita jerat dengan Pasal 340 KUHP atau 338 atau pasal 351 ayat 3. Dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan seumur hidup,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.