Menteri P2MI Abdul Kadir Karding melantik dan serah terima jabatan delapan pimpinan tinggi madya dan pratama. Dia menargetkan angka penempatan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) meningkat tahun depan.
"Misalnya contoh untuk penempatan dari 297 ribu, tahun depan harus sampai pada 425 ribu penempatan," kata Karding kepada wartawan usai pelantikan di kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).
Delapan pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian P2MI yaitu Direktur Siber Pelindungan PMI, Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Dirjen Penempatan, Dirjen Pelindungan, Dirjen Pemberdayaan, Inspektur Jenderal, staf ahli transformasi digital, dan staf ahli hubungan antarlembaga.
"Misalnya bidang kerja sama dan promosi serta penempatan, untuk bidang kerja sama dan promosi itu kita targetkan dari 80 persen PMI kita yang domestic worker itu harus bergeser menjadi tahun depan ke 60 persen," ucap Karding.
"Kalau di pelindungan target kita adalah memperbaiki sistem kualitas pelindungan kita, yang kedua mengurangi jumlah unprosedural dan memperbaiki SOP-SOP atau sistem bagaimana melindungi dan memastikan PMI kita tidak mengalami tindakan ketidakadilan dan eksploitasi," sambungnya.
Lebih jauh, Karding mengungkap alasan membentuk Direktorat Siber karena banyak kejahatan siber yang mengarah ke Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Menurutnya, direktorat ini akan membongkar modus-modus pelaku merekrut calon korbannya.
"Karena sekarang modus perekrutan itu termasuk yang korban TPPO itu rata-rata sekarang lewat online," ujarnya.
Kardin juga ingin mengatasi CPMI unprocedural atau ilegal dengan cara membuat regulasi yang tidak berbelit-belit. Dia memastikan pelayanan yang dilakukan akan satu pintu.
"Yang kedua kampanye masif soal PMI aman harus dilakukan terutama di tingkat desa dan di media sosial, yang ketiga pelayanan harus bagus, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit. Yang keempat ada penegakan hukum terhadap para oknum calo atau sindikat calo yang ada dan ini kita serius," kata Kardin.
"Yang lain kita upayakan nanti sistem IT kita jauh lebih berkembang sehingga meng-cover semuanya, sehingga pelayanan dan mendorong sistem ini betul-betul bisa satu pintu," imbuhnya.