Militer Israel mengakui pasukannya telah membunuh seorang militan Jihad Islam di wilayah Jalur Gaza bagian selatan. Ini menjadi kematian pertama yang dilaporkan sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai di daerah kantong Palestina tersebut pada Minggu (19/1) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (23/1/2025), militer Israel mengatakan pasukannya yang ada di Jalur Gaza bagian selatan "mengidentifikasi beberapa tersangka bersenjata yang memberikan ancaman".
Kemudian, sebut militer Israel, pasukannya itu "beroperasi untuk menggagalkan ancaman tersebut dan memusnahkan" seorang militan dari Jihad Islam, yang merupakan sekutu Hamas di Jalur Gaza.
Disebutkan juga bahwa di beberapa wilayah Jalur Gaza, pasukan Israel "melepaskan tembakan peringatan" terhadap "para tersangka bermasker" yang mendekati pasukannya.
Meskipun melepaskan tembakan dan menewaskan militan di Jalur Gaza, militer Israel bersikeras menyatakan pihaknya telah mematuhi ketentuan gencatan senjata yang dimulai Minggu (19/1) waktu setempat.
"(Militer Israel) Bertekad untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan dalam perjanjian untuk memulangkan para sandera," tegas militer Israel dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebagai bagian dari tahap pertama gencatan senjata, yang diharapkan berlangsung selama 42 hari, pasukan Israel harus menarik diri dari area-area padat penduduk di Jalur Gaza.
Militer Israel memperingatkan warga Palestina yang ada di Jalur Gaza untuk "menghindari mendekati pasukannya".
Belum ada tanggapan Jihad Islam dan Hamas atas serangan Israel yang menewaskan militan di Jalur Gaza tersebut.