Aktivitas Warga di Beberapa Desa di Kabupaten Cirebon Terganggu Akibat Banjir Masih Merendam
Giri January 24, 2025 09:30 AM

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABA.ID, CIREBON - Aktivitas warga terganggu akibat banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Banjir dikarenakan meluapnya sejumlah sungai, termasuk Sungai Singaraja.

Satu di antara yang terdampak adalah Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan.

Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Fauzan, menyebutkan, air mulai memasuki Desa Pangarengan sejak Jumat (24/1/2025) dini hari.

“Meluapnya Sungai Singaraja mulai dari Desa Lemahbang, Japura Kidul, Japura Lor, Astanamukti,
dan sampai bada subuh sekira pukul 04.50 WIB air mulai tiba di Desa Pangarengan,” ujar Fauzan saat dikonfirmasi Tribun, Jumat pagi.

Ketinggian air dilaporkan mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 30 sentimeter.

Beberapa rumah warga juga terendam air sehingga menyebabkan aktivitas warga terganggu.

“Banjir ini kemungkinan surutnya juga agak lama karena air laut juga sedang rob,” ucapnya.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menghambat kegiatan sehari-hari masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, BPBD Kabupaten Cirebon terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan banjir di wilayah terdampak.

Diberitakan sebelumnya, curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai menyebabkan banjir melanda sejumlah desa di Kabupaten Cirebon, khususnya wilayah timur, Kamis (23/1/2025) malam.

Banjir itu mulai menggenang jalanan dan masuk rumah warga sekitar pukul 19.00 WIB.

Adapun, beberapa sungai yang meluap, di antaranya Sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes.

Tercatat, banjir ini terjadi di 15 desa yang ada di tujuh kecamatan. Ketinggian air hingga 60 cm berdampak pada 5.685 jiwa dari 3.280 keluarga.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, membenarkan informasi tersebut.

Ia mengingatkan, penanganan telah dilakukan sejak kejadian, dengan melibatkan berbagai pihak seperti TNI, Polri, dan relawan.

"Sejak semalam, kami melakukan penyisiran lokasi terdampak untuk evakuasi warga dan asesmen cepat. Kondisi saat ini berangsur membaik, dengan tinggi muka air yang mulai turun," ujar Deni melalui keterangan resminya yang diterima Tribun, Jumat pagi.

Deni juga menyoroti kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, seperti makanan, pakaian hangat, dan selimut.

"Kami berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan untuk menangani permasalahan ini dan memastikan keselamatan masyarakat," ucapnya.

BPBD Cirebon merekomendasikan langkah strategis, termasuk normalisasi sungai dan rehabilitasi lahan di daerah aliran sungai (DAS) untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tidak ada laporan korban jiwa atau pengungsi akibat banjir. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.