TRIBUNNEWS.COM - Ratusan pesilat menyerang dan merusak Mapolsek Watulimo di Trenggalek, Jawa Timur, Senin (20/1/2025) malam.
Setelah diselidiki, terbaru ini pihak kepolisian telah meringkus delapan orang pelaku pengrusakan, Kamis (23/1/2025).
Demikian yang disampaikan Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta.
"Dari kasus pengrusakan Polsek Watulimo telah diamankan dan ditahan di Polda Jatim delapan orang, (perannya) ada yang melempar, menghasut, maupun penggerak," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Selain itu, pihak kepolisian juga meringkus satu orang yang diduga jadi otak penggerak massa.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan pelaku masih bisa bertambah, melihat penyerangan dilakukan oleh ratusan orang.
"Kasus ini akan kita dalami, sehingga bisa dikembangkan terus pelaku pengrusakan (Mapolsek Watulimo) ini," ujarnya.
Di sisi lain, untuk meningkatkan keamanan, pihak berwajib melakukan patroli dari siang hingga malam.
"Untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, dilakukan patroli secara rutin pagi, siang maupun malam," tegasnya.
Diketahui, ratusan pesilat yang menyerang Mapolsek Watulimo bertindak anarkis dengan melempari kantor polisi menggunakan batu dan benda keras lainnya.
Kaca hingga pagar Mapolsek Watulimo pun rusak akibat tindakan tersebut.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Rau Dikarta menceritakan awal mula penyerangan ini.
Kasus penyerangan berawal dari adanya bentrokan dua perguruan silat di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
Pihak polres pun melakukan tindakan sesuai SOP atas laporan dari korban.
"Kita tindaklanjuti sehingga kita ada menangkap salah satu pelaku dari salah satu perguruan silat yang ada dalam perseteruan tersebut," kata Indra, dikutip dari TribunJatim.com.
Namun, dari penangkapan tersebut, salah satu perguruan silat tak terima dan mendatangi Polsek Watulimo. Mereka berharap terduga pelaku yang diamankan agar dikeluarkan.
"Petugas pun telah menjelaskan duduk perkara dan SOP yang harus dilakukan, tapi massa tetap tidak bisa menerima dan melakukan tindakan anarkis di sekitar Mapolsek Watulimo," ucap Indra.
Dari aksi penyerangan ini, tiga anggota Polres Trenggalek alami luka-luka.
AKBP Indra menuturkan, ketiga anggotanya tersebut sudah mendapatkan perawatan medis.
"Sudah sehat dan sudah kembali ke keluarga masing-masing," kata Indra, Selasa (21/1/2025).
Mengutip TribunJatim.com, dua anggota polisi yang terluka merupakan perwira.
Keduanya yakni Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro dan KBO Sat Intelkam Polres Trenggalek.
Ia juga menyebut bahwa kerusakan di Mapolsek Watulimo sudah diperbaiki.
"Untuk kerusakan di Mapolsek Watulimo sudah diperbaiki, dan saat ini pelayanan untuk masyarakat sudah berjalan normal kembali," lanjutnya.
Sementara itu, pihak Satreskrim kini tengah memburu pelaku yang melakukan perusakan.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti)