JAKARTA - Konsistensi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BNI ) sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukungpengelolaan
kas negara yang akurat dan kredibel mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)sebagai Bank Operasional Terbaik Tahun 2024 untuk kategori Bank BUMN.
Penghargaan ini diterima langsung Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, dalam rangkaian acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kas Negara yang berlangsung di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Kamis (23/1 lalu).
"Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap kepercayaan DJPb Kemenkeu. Penghargaan ini menjadi wujud nyata komitmen BNI untuk terus mendukung pengelolaan kas negara dan pelaksanaan APBN yang lebih akurat dan kredibel,"ungkap Putrama dalam keterangan pers, Jumat (24/1/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh 103 lembaga, terdiri dari 89 bank umum seperti BNI dan 23 BPD, 14 lembaga keuangan nonbank, dan lembaga persepsi lainnya. Sebagai salah satu bank yang ditunjuk oleh DJPb, BNI memainkan peran strategis dalam menyalurkan dana APBN sekaligus mengelola setoran penerimaan negara melalui berbagai kanal pembayaran.
Putrama menjelaskan, sepanjang 2024, BNI menyalurkan dana APBN sebesar Rp644,7 triliun melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). BNI juga mendukung penerimaan negara sebagai Bank Persepsi dengan menyediakan berbagai saluran pembayaran, mulai dari BNIdirect, ATM, EDC, Agen46, wondr by BNI, QRIS, Mobile Banking BNI, dan jaringan kantor cabang di dalam maupun luar negeri.
"Sebagai Bank BUMN dengan jaringan internasional terluas, BNI juga mendukung optimalisasi penerimaan negara melalui Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN G3), termasuk untuk setoran dalam valuta asing," tambahnya.Ke depan, tegas Putrama, BNI berkomitmen terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti dalam sambutannya pada acara tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perbankan dalam pengelolaan APBN. Menurutnya, tata kelola keuangan yang baik hanya dapat tercapai melalui sinergi berbagai pihak, termasuk bank operasional seperti BNI. Adapun sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 100 juta transaksi penerimaan negara (NTPN). Sementara itu, jumlah transaksi pengeluaran negara (SP2D) mencapai lebih dari 5,6 juta dokumen atas seluruh belanja negara yang disalurkan.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam mengelola APBN. Kerja sama ini menjadi elemen penting untuk memastikan penyaluran dana dan penerimaan negara berjalan dengan tata kelola yang baik,"tandasnya.