Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam berbagai bidang, terutama di dunia teknik dan industri. Dalam memahaminya, perlu diketahui contoh soal jangka sorong agar mudah saat mengaplikasikannya.
Dikutip dari buku.kemdikbud.go.id, alat ini mampu memberikan pengukuran yang akurat hingga tingkat ketelitian 0,01 cm atau 0,1 mm. Selain untuk mengukur panjang atau diameter luar suatu benda, jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter kedalaman suatu objek.
Dalam pembelajaran, memahami cara kerja jangka sorong tidak hanya penting untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk melatih ketelitian dalam pengukuran.
Contoh Soal Jangka Sorong dan Jawabannya
Inilah deretan contoh soal jangka sorong yang dilengkapi dengan jawabannya agar membantu mempermudah pengaplikasiannya.
Soal 1: Sebuah benda diukur menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 10 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,02 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam satuan sentimeter?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm.
Soal 2: Sebuah tempe diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 5,30 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,05 cm. Berapakah hasil pengukuran ketebalan tempe tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 5,30 cm + 0,05 cm = 5,35 cm.
Soal 3: Sebuah koin diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 1,1 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,065 cm. Berapakah hasil pengukuran diameter koin tersebut dalam milimeter?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 1,1 cm + 0,065 cm = 1,165 cm = 11,65 mm.
Soal 4: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 4 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,2 mm. Berapakah hasil pengukuran keseluruhan?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 4 cm + 0,02 cm = 4,02 cm.
Soal 5: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 3 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,2 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 3 mm + 0,2 mm = 3,2 mm.
Soal 6: Sebuah kubus diukur panjang sisinya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 2,3 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,046 cm. Berapakah panjang sisi kubus tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 2,3 cm + 0,046 cm = 2,346 cm.
Soal 7: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 3,7 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,03 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 3,7 cm + 0,03 cm = 3,73 cm.
Soal 8: Sebuah tabung diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 1,1 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,067 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 1,1 cm + 0,067 cm = 1,167 cm.
Soal 9: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 22 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,5 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 22 mm + 0,5 mm = 22,5 mm.
Soal 10: Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 12 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,9 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
Jawaban: Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 12 mm + 0,9 mm = 12,9 mm.
Soal 11: Sebuah benda diukur menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 3,1 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,02 cm. Berapakah panjang benda tersebut?
Jawaban: Panjang benda = skala utama + skala nonius = 3,1 cm + 0,02 cm = 3,12 cm.
Soal 12: Sebuah koin diukur diameternya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 2,5 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,05 cm. Berapakah diameter koin tersebut?
Jawaban: Diameter koin = skala utama + skala nonius = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55 cm.
Soal 13: Sebuah pipa diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 1,2 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,08 cm. Berapakah ketebalan pipa tersebut?
Jawaban: Ketebalan pipa = skala utama + skala nonius = 1,2 cm + 0,08 cm = 1,28 cm.
Soal 14: Sebuah batang logam diukur panjangnya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 5,0 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,04 cm. Berapakah panjang batang logam tersebut?
Jawaban: Panjang batang logam = skala utama + skala nonius = 5,0 cm + 0,04 cm = 5,04 cm.
Soal 15: Sebuah cincin diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 1,8 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,06 cm. Berapakah diameter cincin tersebut?
Jawaban: Diameter cincin = skala utama + skala nonius = 1,8 cm + 0,06 cm = 1,86 cm.
Soal 16: Sebuah balok diukur lebarnya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 2,4 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,03 cm. Berapakah lebar balok tersebut?
Jawaban: Lebar balok = skala utama + skala nonius = 2,4 cm + 0,03 cm = 2,43 cm.
Soal 17: Sebuah bola kecil diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 1,5 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,07 cm. Berapakah diameter bola tersebut?
Jawaban: Diameter bola = skala utama + skala nonius = 1,5 cm + 0,07 cm = 1,57 cm.
Soal 18: Sebuah tabung diukur tingginya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 4,2 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,05 cm. Berapakah tinggi tabung tersebut?
Jawaban: Tinggi tabung = skala utama + skala nonius = 4,2 cm + 0,05 cm = 4,25 cm.
Soal 19: Sebuah plat logam diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 0,9 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,01 cm. Berapakah ketebalan plat logam tersebut?
Jawaban: Ketebalan plat logam = skala utama + skala nonius = 0,9 cm + 0,01 cm = 0,91 cm.
Soal 20: Sebuah batang kayu diukur panjangnya dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 6,3 cm, dan skala nonius menunjukkan 0,09 cm. Berapakah panjang batang kayu tersebut?
Jawaban: Panjang batang kayu = skala utama + skala nonius = 6,3 cm + 0,09 cm = 6,39 cm.
Soal 21: Sebuah baut diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 12 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,3 mm. Berapakah hasil pengukuran diameter baut tersebut?
Jawaban: Diameter = skala utama + skala nonius = 12 mm + 0,3 mm = 12,3 mm.
Soal 22: Sebuah cincin diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 18 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,05 mm. Berapakah hasil pengukuran diameter cincin tersebut?
Jawaban: Diameter = skala utama + skala nonius = 18 mm + 0,05 mm = 18,05 mm.
Soal 23: Sebuah batang logam diukur panjangnya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 30 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,8 mm. Berapakah panjang batang logam tersebut?
Jawaban: Panjang = skala utama + skala nonius = 30 mm + 0,8 mm = 30,8 mm.
Soal 24: Sebuah pipa kecil diukur diameternya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 25 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,7 mm. Berapakah hasil pengukuran diameter pipa tersebut?
Jawaban: Diameter = skala utama + skala nonius = 25 mm + 0,7 mm = 25,7 mm.
Soal 25: Sebuah tabung diukur tingginya menggunakan jangka sorong. Skala utama menunjukkan 15 mm, dan skala nonius menunjukkan 0,2 mm. Berapakah tinggi tabung tersebut?
Jawaban: Tinggi = skala utama + skala nonius = 15 mm + 0,2 mm = 15,2 mm.
Menguasai penggunaan jangka sorong merupakan keterampilan dasar yang sangat bermanfaat. Terutama bagi siswa dan profesional yang sering bekerja dengan menggunakan pengukuran presisi.
Melalui berbagai contoh soal jangka sorong yang telah disajikan, siswa dapat memahami prinsip kerja jangka sorong dan cara membaca skala dengan benar. Latihan yang konsisten akan membantu meningkatkan kemampuan menggunakan alat ini dengan percaya diri. (Zen)
Baca juga: 12 Contoh Soal Logika Matematika dan Jawabannya