Niat dan Tata Cara Shalat Isyraq, Buya Yahya Jabarkan Perbedaan dengan Sholat Dhuha
Mariana February 01, 2025 06:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut tata cara Sholat Isyraq yang dijelaskan penceramah Buya Yahya.

Sholat Isyraq adalah salah satu sholat sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah sholat sunnah termasuk Sholat Isyraq, akan mendapatkan pahala.

Sholat Isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mendekati Sholat Dhuha.

Landasan Hadits Sholat Isyraq

Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya Sholat Isyraq.

Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, Sholat Isyraq bukan shalat Dhuha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah shalat Dhuha.

Dalil yang mendasari kesunnahan Sholat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:

كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)

Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan shalat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).

(Abdurrahman bin Husain al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr fî Takhrîji Mâ fil Ihyâ’ ‘anil Akhbâr pada Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, [Dârul Kutubil Islamiyyah], juz I, h. 197).

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا قِيْدَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ كَقَدْرِ صَلَاِة الْعَصْرِ مِنْ مَغْرِبِهَا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَمْهَلَ حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَ الضُّحَى صَلَّى أَرْبَعًا. (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي. حسن)

Artinya, “Ketika matahari bergeser dari tempat terbitnya seukuran satu atau dua tombak, sebagaimana ukuran waktu shalat Ashar dari Maghribnya, maka Nabi ﷺ shalat dua rakaat, kemudian beliau diam (tidak shalat) sampai ketika waktu Dhuha naik, maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali. Hadits hasan).

(‘Ubaidillah bin Muhammad Abdissalam al-Mubarakfuri, Mir’âtul Mafâtîh Syarhu Misykâtul Mashâbîh, 1984, IV: 346-347).

"Bagi yang menyatakan ada adalah ada. Anjuran Sholat Isyraq diriwayatkan at-Tirmidzi," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Riwayat tersebut adalah:

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ (رواه الترمذي. حسن)

Artinya, “Siapa saja yang shalat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR at-Tirmidzi. Hadits Hasan). (Al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr juz I, halaman 337).

Berdasarkan hadist tersebut keutamaan Sholat Isyraq adalah sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna.

Dijelaskannya, hal ini bila dilakukan dalam rangkaian shalat subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian baru melakukan shalat isyraq dua rakaat.

Dari perbedaan pendapat tentang Sholat Isyraq, Buya Yahya mengimbau kepada umat Islam diperbolehkan untuk meyakini pendapat Sholat Isyraq berbeda atau sama dengan shalat dhuha.

"Boleh-boleh saja meyakini yang mana, jangan ada yang diributkan di masyarakat," ujarnya.

Terkait waktu pelaksanaan, Sholat Isyraq hampir sama dikerjakannya dengan Sholat Dhuha.

Buya Yahya menjelaskan, terdapat sedikit perbedaan waktu antara Sholat Isyraq dengan Sholat Dhuha.

"Shalat isyraq dan dhuha dilaksanakan di waktu yang sama yaitu waktu dhuha. Namun Sholat Isyraq dilaksanakan lebih dulu daripada Sholat Dhuha," ucap Buya Yahya.

Ia menambahkan, setelah matahari terbit hendaknya menunggu beberapa menit terlebih dulu baru kemudian mengerjakan Sholat Isyraq.

"Setelah Sholat Isyraq dua rakaat, dilanjutkan shalat dhuha delapan rakaat bisa pula dua rakaat," ujarnya.

Hal itu bisa dilakukan jika meyakini pendapat adanya Sholat Isyraq. Namun jika tidak meyakini adanya Sholat Isyraq bisa langsung mengerjakan shalat dhuha.

Niat Sholat Isyraq

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal isyrâq rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Saya menyengaja shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Shalat Isyraq

1. Takbiratul ihram.

2. Membaca doa iftitah.

3. Membaca Al-Fatihah dan surat pendek.

4. Rukuk dengan tuma'ninah.

5. I'tidal dengan tuma'ninah.

6. Sujud dengan tuma'ninah.

7. Duduk di antara dua sujud.

8. Sujud kedua.

9. Lalu berdiri untuk menjalankan rakaat kedua.

10. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.

11. Rukuk dengan tuma'ninah.

12. I'tidal dengan tuma'ninah.

13. Sujud.

14. Duduk di antara dua sujud.

15. Sujud kedua.

16. Tasyahud akhir.

17. Salam.

(Banjarmasinpost.co.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.