Pascatragedi Siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini, Pemprov Jatim Lakukan Ini
BASRA (Berita Anak Surabaya) February 02, 2025 06:02 AM
Pascatragedi yang menewaskan empat siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Pemprov Jatim akan mengevaluasi program studi tur dan karyawisata (outing class) sekolah.
"Tentu evaluasi program studi tur atau karyawisata sangat penting, demi keamanan siswa," tegas Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, seperti dikutip Basra, Jumat (31/1).
Adhy melanjutkan, evaluasi tersebut tidak hanya berlaku di Mojokerto, juga untuk seluruh sekolah di Jawa Timur. Ia meminta Dinas Pendidikan dan kepala sekolah lebih selektif, dalam memilih destinasi wisata serta memastikan kelayakan transportasi yang digunakan.
"Jangan hanya mempertimbangkan biaya murah, tetapi juga faktor keselamatan," tukasnya.
Tak hanya itu, Adhy juga menyoroti aspek keamanan destinasi, terutama pada musim penghujan yang berisiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti gelombang tinggi.
"Destinasi wisata harus dipastikan keamanannya, terutama pada musim dengan potensi bencana tinggi. Tempat yang berisiko harus dihindari demi keselamatan siswa," tandasnya.
Adhy pun menekankan pentingnya pendampingan ketat selama kegiatan outing class berlangsung. Menurutnya, keamanan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan edukatif.
"Kegiatan harus dijadwalkan dengan baik, memperhatikan waktu istirahat, serta memastikan anak-anak berada di bawah pengawasan pendamping yang kompeten," katanya.
Ada pun tragedi itu terjadi saat outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa, 28 Januari 2025 lalu.
13 siswa terseret arus ombak, 9 siswa berhasil diselamatkan, sementara empat lainnya ditemukan meninggal dunia.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.