Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Buntut dari konten yang diunggah oleh salah satu konten kreator @mr_**86 beberapa waktu yaitu membuat marah besar relawan Gunung Lawu.
Bahkan, para relawan resmi melayangkan surat somasi kepada Abu Khoir pemilik akun tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, surat somasi itu diunggah di beberapa akun media sosial milik relawan Gunung Lawu, salah satunya akun tiktok, @lawu.via.cetho, Sabtu (1/2/2025).
Dari unggahan tersebut, nampak surat somasi dibuat Jum'at (31/1/2025).
Pembuat surat tersebut yaitu 3 organisasi relawan Gunung Lawu, yaitu, Anak Gunung Lawu (AGL), Relawan Ceto (RECO) dan Paguyuban Giril Lawu (PGL).
Dalam isi surat tersebut, menyatakan tidak menerima posting video yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @mr_**86.
Sebagai informasi, dalam video tersebut, pemilik akun tersebut diduga melakukan membuang air seolah air seni dengan cara berdiri di Telaga Kuning, area puncak selatan puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu.
Dalam surat itu, para relawan menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pemilik akun tersebut karena melakukan pelanggaran etika lingkungan dan dapat membawa pengaruh negatif ke masyarakat.
Lanjut, dalam surat tersebut, relawan di Gunung Lawu meminta kepada pemilik akun untuk menghapus konten video tersebut dan membuat video klarifikasi dan permintaan maaf dan unggah di media sosialnya.
Pemilik konten diberikan waktu tiga hari sejak sudah tersebut diterima oleh pemilik akun tersebut.
Apabila dalam waktu diberikan tidak dilakukan, maka para relawan akan melaporkan hal tersebut ke polisi.
Salah satu relawan Gunung Lawu, Eko Supardi membenarkan adannya surat somasi tersebut ke pembuat konten tersebut.
"Kemarin kami (relawan di Gunung Lawu) sudah berkumpul dan sepakat untuk melayangkan surat somasi kepada yang bersangkutan," kata Eko, Sabtu (1/2/2025).
Eko mengatakan, surat tersebut sudah mengirimkan surat somasi tersebut kepada si pembuat konten tersebut.
Ia mengaku sudah menggunggah surat somasi itu ke masing-masing akun media sosial relawan di Gunung Lawu.
"Kami mengirimkan surat tersebut ke yang bersangkutan lewat DM," kata dia.
Sebelumnya, konten video dari akun Instagram @mr_dk86 membuat geram para relawan di Gunung Lawu.
Pasalnya, pada konten tersebut, menggambarkan pemilik konten itu seolah-olah melakukan buang air kecil di Telaga Kuning, Puncak Lawu.
Meskipun, dalam keterangan konten itu, dijelaskan bahwa yang dilakukan hanya sebuah botol yang dipancarkan ke telaga tersebut, para relawan tetap tidak terima dengan aksinya.
Salah satu relawan AGL Budi mengaku marah dan tidak terima dengan konten yang dibuat oleh pemilik akun Instagram tersebut
"Kalau marah sih marah, Lawu itu tempat main kita sejak kecil, sehingga menjadi relawan di sana karena kita menjaga lingkungan," kata Budi, Jum'at (31/1/2025).
Budi mengatakan meskipun dalam konten tersebut tidak benar-benar melakukan buang air kecil, namun tindakan tersebut telah mencederai relawan Gunung Lawu yang dibangun untuk merawat alam di Gunung Lawu.
Menurutnya, konten tersebut sudah melewati ambang batas kewajaran dan tak patut diunggah.
"Meskipun konten itu bercanda, namun aslinya pakai botol. Ya bercandanya tidak begitu juga. Itu sudah melewati ambang batas kewajaran," ucap dia.
"Sosial media diakses banyak orang, apalagi dia sebagai konten kreator dan dengan itu kesannya tidak memberikan hal yang baik ke pengikutnya," kata dia.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan tim penjaga gerbang pendakian gunung Lawu untuk menghentikan pemilik akun tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah siap melayangkan somasi terhadap Abu Khoir, pemilik akun tersebut.
"Kita koordinasi untuk mengecek turunnya dia besok kita akan ketemu antar basecamp untuk ngobrol terkait hal tersebut, bahkan kita akan buat somasi kepada pihak konten kreator dan ditunggu 4 hari kedepan, apabila tidak ada respon dari dia, kita laporkan ke polisi," ucap dia.
Dia meminta kepada pihak terkait untuk segera menemui relawan untuk meminta maaf atas perbuatannya.
Selain itu, permintaan maaf tersebut diunggah ke akun media sosial dia.
Sebagai informasi, lokasi tersebut bernama Tlogokuning, kawah kering di puncak Gunung Lawu.
Kawah itu dipenuhi air saat musim penghujan tiba dan dimanfaatkan oleh para pendaki untuk memasak air, kopi hingga mi instan.
"Dia datang ke basecamp dan mengakui kesalahan dan melakukan klarifikasi ke media sosial. Apabila tidak dilaksanakan, tetap kita laporkan polisi," ungkap dia.
"Berbijakan dalam membuat konten dimana pun. Mungkin kalau hanya buat keseuran antar temen tidak diposting tidak masalah. Tapi ini sudah diposting. Kesannya mengotori alam dan tidak mendidik," tegas dia
(*)