SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait bau menyengat yang diduga berasal dari proses produksi di PT Energi Agro Nusantara (ENERO).
Imbauan DLH, adalah meminta PT ENERO di Kecamatan Gedeg untuk sementara menghentikan produksi bioetanol setelah adanya keluhan warga setempat.
Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Zaqqi mengatakan, pihaknya telah memanggil perwakilan PT ENERO terkait pencemaran bau yang ditimbulkan dari aktivitas proses produksi.
"Terkait pencemaran bau, DLH Mojokerto telah memerintahkan kepada PT ENERO untuk segera menghentikan terlebih dahulu kegiatan operasional pada tanggal 27 Januari kemarin," ucap Zaqqi, Minggu (2/2/2025).
Ia mengungkapkan, dari pemanggilan tersebut perwakilan PT ENERO menyatakan sudah menghentikan proses produksi untuk sementara seraya melakukan penanggulangan pencemaran bau.
"Kita melakukan pemanggilan PT ENERO pada 30 Januari 2025 kemarin, sekaligus peringatan agar yang bersangkutan segera melakukan penanganan lebih lanjut," kata Zaqqi.
Humas PT Energi Agro Nusantara, Misbahul Suhudi menjelaskan, pihaknya segera menindaklanjuti dengan melakukan identifikasi sumber bau menyengat yang menjadi keluhan warga.
Hasilnya diduga bau menyengat itu berasal dari pembentukan biogas yang belum sempurna pada kandungan gas CH4 (Metana).
"Bahwa bau tersebut terjadi karena adanya kondisi abnormal dalam proses biodigester, sehingga menghasilkan gas CH4 <52>2,5 persen," bebernya.
Ia menyebut, PT ENERO sudah melakukan upaya penanggulangan di antaranya menghentikan operasional feeding pada 28 Januari 2025 pukul 12.15 WIB.
"Mengevakuasi liquid yang menghasilkan gas ke plant Kediri setiap hari, sejak 15 Januari 2025 dan diperkirakan sampai 2 Februari 2025," jelasnya.
Menurut Misbahul, pihaknya akan menambah blower dan flare masing-masing 1 unit untuk memaksimalkan pembakaran gas.
"Produksi akan dilakukan kembali jika gas CH4 yang dihasilkan sudah memenuhi ketentuan teknis. Sisa bau setelah penghentian kegiatan dimungkinkan masih dirasakan dalam waktu 5 hari," pungkasnya. ****