Santorini Alami 200 Gempa dalam 3 Hari Terakhir, Pemerintah Yunani Liburkan Sekolah Senin ini
Sri Juliati February 03, 2025 09:34 AM

TRIBUNNEWS.COM - Langkah darurat diambil oleh Pemerintah Yunani setelah kawasan Santorini yang berada di Kepulauan Cyclades terus mengalami gempa hingga 200 kali dalam waktu 3 hari terakhir.

Guna menghindari terjadinya kemungkinan terburuk, Pemerintah Yunani akhirnya meliburkan sekolah-sekolah di kawasan wisata pulau Santorini.

Dikutip dari BBC, pemerintah Yunani pada Minggu malam (2/2/2025) memutuskan untuk menutup segala aktivitas pembelajaran di sekolah pada hari Senin ini sebagai tanggapan terhadap peningkatan aktivitas seismik dalam beberapa hari terakhir. 

Pihak berwenang juga telah memberi saran untuk menghindari "pertemuan besar di ruang tertutup" di seluruh Pulau Santorini

Adapun rataan guncangan yang menerpa Santorini dalam tiga hari terakhir mencapai magnitudo hingga 4,6 Skala Richter (SR).

Pihak pemerintah Yunani juga mencatat bahwa gempa yang menerpa Santorini ini ada dalam kisaran kekuatan 4,3 dan 3,9 magnitudo pada hari Minggu. 

Aktivitas seismik di Santorini dapat dimaklumi mengingat pulau tersebut terletak di Busur Vulkanik Hellenik.

Busur ini merupakan rangkaian rantai pulau vulkanik yang terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik di kawasan lautan Yunani dengan letusan besar terakhir terjadi pada tahun 1950-an.

Pihak berwenang Yunani mengatakan bahwa gempa kecil yang baru-baru ini terjadi berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik, bukan aktivitas vulkanik,

Adapun aktivitas di kaldera Santorini yang merupakan cekungan vulkanik tempat pulau ini berada justru terus menurun. 

Meski guncangan yang tercatat dalam 3 hari terakhir ini dikategorikan sebagai guncangan ringan atau kecil oleh sejumlah ahli geologi, namun pihak berwenang tetap tak mau ambil resiko.

Pemerintah Yunani merekomendasikan sejumlah langkah pencegahan selain penutupan sekolah, termasuk meminta kapal untuk menghindari pelabuhan Ammoudi dan Fira. 

Kapal pesiar besar sering berlabuh di dekat Pelabuhan Tua Fira, dengan penumpang dibawa ke daratan menggunakan perahu kecil. 

Sekolah-sekolah juga diperintahkan untuk tutup di pulau-pulau terdekat seperti Anafi, Ios, dan Amorgos. 

Masyarakat juga disarankan untuk menghindari bangunan yang ditinggalkan dan perjalanan di jalur yang berpotensi mengalami longsor. 

Meski guncangan yang baru-baru ini terjadi dianggap tidak mungkin menjadi tanda akan terjadinya letusan, kemungkinan letusan yang lebih kuat tidak dapat dikesampingkan. 

Dikutip dari lembaga penyiaran publik Yunani ERT, Kostas Papazachos yang merupakan seorang profesor geofisika di Universitas Aristoteles Thessaloniki, mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan ini dilakukan untuk membatasi dampak dari gempa yang lebih kuat.

"Ketika Anda mengalami urutan gempa yang begitu hidup dan intens, Anda harus berhati-hati, karena selalu ada risiko sesuatu yang lebih besar bisa terjadi," ungkap Papazachos.

Papazachos juga mengatakan bahwa jika gempa kecil terjadi saat orang banyak berkumpul, hal itu bisa menimbulkan kepanikan yang dapat menyebabkan cedera. 

Dinas Pemadam Kebakaran Regional Aegea Selatan telah ditempatkan dalam keadaan siaga umum dan tim penyelamat serta komandan regional telah dikirim ke Santorini. 

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.