TRIBUNNEWS.COM, Bangka Belitung - Upaya pencarian terhadap Tina Ramadani, seorang bocah perempuan berusia 8 tahun yang diterkam buaya, masih terus dilakukan.
Peristiwa tragis ini terjadi di perairan Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Minggu, 2 Februari 2025.
Tim gabungan dari Dit Polairud Polda Bangka Belitung, Basarnas, dan relawan telah melakukan pencarian sejak hari pertama kejadian.
Pada hari kedua, Senin, 3 Februari 2025, pencarian dilanjutkan dengan menyusuri Sungai Pangkalbalam mulai pukul 06.53 WIB.
Acin, salah satu relawan yang terlibat dalam pencarian, menyatakan,
“Kami terus melakukan upaya ini dan telah menyusuri sungai. Mudah-mudahan kami bisa menemukan korban.” Hingga pukul 07.20 WIB, tim masih berada di lokasi dan melanjutkan pencarian hingga ke bawah Jembatan Emas.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) juga turut berpartisipasi dalam operasi pencarian ini dengan menerjunkan enam personel.
Pasi Ops Bakamla Babel, Yovi Padli, berharap korban dapat segera ditemukan.
“Kami turun pagi ini untuk membantu mencari korban yang diterkam buaya. Semoga pagi ini segera ditemukan,” ungkap Yovi.
Kejadian ini bermula ketika Tina Ramadani disambar buaya di sekitar dermaga perusahaan di perairan Air Anyir.
Setelah menerima laporan, personel Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung segera berkoordinasi untuk melakukan pencarian di lokasi kejadian.
Hingga saat ini, pencarian masih berlangsung, dan tim berharap dapat segera menemukan bocah yang hilang tersebut.
(BangkaPos.com/Adi Saputra)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).