Anggaran Infrastruktur Dipangkas Jadi Momentum Keterlibatan UMKM Konstruksi Daerah
GH News February 03, 2025 11:07 PM
JAKARTA - Pemangkasan anggaran infrastruktur oleh pemerintah dinilai sebagai peluang baru bagi pelaku usaha konstruksi , khususnya UMKM daerah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia ( Gapensi ), Andi Rukman Karumpa.
"Saya tetap optimistis pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan. Tentu Bapak Presiden Prabowo ingin fokus dalam menjalankan Asta Cita, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tentu juga memerlukan dukungan infrastruktur," ujar Andi di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Andi menyampaikan, Presiden Prabowo berjanji memberikan ruang lebih besar bagi pihak swasta untuk terlibat dalam proyek infrastruktur. Menurutnya, ini adalah momentum yang tepat bagi UMKM konstruksi daerah untuk ikut ambil bagian.
"Kalau kita lihat banyak akses jalan desa hingga kecamatan yang seharusnya menjadi peluang bagi UMKM konstruksi daerah. Belum lagi program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Prabowo-Gibran, di mana UMKM konstruksi daerah juga bisa ikut ambil bagian," lanjut Andi.
Sambung Andi menambahkan proyek pembangunan perumahan di perkotaan cenderung melibatkan investor besar, termasuk dari luar negeri. Namun, pembangunan rumah di perdesaan seharusnya dapat menjadi lahan bagi UMKM konstruksi daerah agar memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian lokal.
"Tidak hanya itu, UMKM konstruksi daerah juga bisa berkontribusi terhadap program lain seperti perbaikan sarana sekolah, pembangunan ruang kelas baru, perbaikan puskesmas, dan pembangunan jembatan di desa-desa," sambung Andi.
Andi menilai perbaikan sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar layak menjadi prioritas karena nilainya tidak sebesar proyek strategis nasional yang kerap hanya melibatkan BUMN dan investor besar.
"Banyak sekolah yang belum memenuhi syarat dan perlu perbaikan. Itu perlu dibereskan. Nilainya tidak begitu besar dibandingkan mega proyek strategis nasional yang menghabiskan uang negara begitu besar, tapi tidak terlalu banyak melibatkan pengusaha lokal," imbuhnya.
Ia berharap Presiden dapat memberikan ruang lebih luas bagi UMKM konstruksi daerah untuk berkontribusi dalam berbagai proyek infrastruktur di bawah Asta Cita. "Kami berharap sekali kepada Bapak Presiden agar melibatkan UMKM konstruksi daerah sehingga roda perekonomian daerah bisa kembali menggeliat," kata Andi.
Selain itu Ia mengapresiasi capaian realisasi investasi industri manufaktur sepanjang 2024 yang mencapai Rp 721,3 triliun. Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 42,1% dari total realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun.
Menurut Andi, capaian tersebut menunjukkan sektor manufaktur tetap menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional, meskipun Indonesia menghadapi tantangan ketidakpastian global dan dinamika kondisi domestik. Andi berharap capaian apik industri manufaktur dapat terus berlanjut ke depan.
"Di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu, capaian investasi di sektor manufaktur adalah sinyal positif bagi perekonomian nasional. Hal Ini membuktikan sektor manufaktur tetap tangguh dan memiliki daya saing yang tinggi," ucap Andi.
Sebagai asosiasi yang menaungi pelaku industri konstruksi di Indonesia, lanjut Andi, Gapensi memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan sektor manufaktur. Menurut Andi, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh anggota Gapensi berperan langsung dalam memperkuat rantai pasok dan daya dukung industri manufaktur.
"Kami memastikan pembangunan infrastruktur industri berjalan sesuai standar dan tepat waktu, sehingga dapat menunjang pertumbuhan sektor manufaktur. Ini adalah bentuk kontribusi nyata Gapensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Andi.