Petinggi UE Marah-marah ke Trump: China Tertawa Jika AS dan Eropa Perang Dagang
GH News February 04, 2025 10:09 PM
JAKARTA - Para pemimpin Uni Eropa (UE) berjanji akan membalas jika Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif barang-barang impor dari UE, dengan mengatakan bahwa China akan menjadi pemenang besar dari perang dagang trans-Atlantik.
Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif pasti terjadi dengan Uni Eropa. "Saya dapat memberitahu Anda. Saya tidak akan mengatakan ada jadwal tetapi akan segera terjadi," ujar Trump, dikutip dari SCMP, Selasa (4/2/2025).
Ancaman ini muncul hanya sehari setelah ia menandatangani perintah eksekutif untuk tarif 25% untuk barang-barang dari negara tetangga Kanada dan Meksiko, serta tarif tambahan 10% untuk impor dari China. Para pemimpin UE saat pertemuan di Brussels baru-baru ini, dibanjiri pertanyaan tentang bagaimana akan merespons kebijakan tarif Trump dan mereka bersumpah untuk membalas.
"Kita akan selalu baik, baik bagi AS maupun Eropa, jika kita bekerja sama. Tetapi yang jelas dasarnya adalah mengetahui kekuatan sendiri. Eropa dapat bertindak," ujar Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan itu mengatakan, "jika Eropa diserang dalam isu-isu perdagangan maka sebagai sebuah kekuatan yang membela dirinya sendiri, harus membuat dirinya dihormati dan oleh karena itu bereaksi".
Selama empat tahun masa jabatan mantan presiden AS Joe Biden, AS dan Uni Eropa berkolaborasi secara erat dalam mendukung Ukraina dan menjadi lebih selaras dalam beberapa elemen kebijakan China.
Sejumlah pemimpin memperingatkan Trump bahwa kebijakan tarif ini membuat Beijing semakin berani. "Jika AS dan UE memulai perang dagang, yang akan tertawa adalah China," kata diplomat tinggi Uni Eropa Kaja Kallas, yang diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Konferensi Keamanan Munich pekan depan.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan perang dagang transatlantik sama sekali tidak perlu dan bodoh karena bisa membuat Rusia dan China semakin berani.
"Akan sangat kejam jika pada saat ada ancaman langsung dari Rusia dan ekspansi China, dan semua hal yang berbahaya ini, kita justru mencari-cari alasan untuk berselisih di antara para sekutu," ujar Tusk.
Pekan lalu, kepala perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic mengkonfirmasi bahwa Komisi Eropa akan mengusulkan agar blok ini dan AS terus bekerja sama untuk mengatasi kebijakan-kebijakan ekonomi Beijing. Namun, prospek untuk bekerja sama dengan Trump terlihat penuh tantangan.
Trump sering menggerutu tentang ketidakseimbangan dalam perdagangan transatlantik, hubungan perdagangan terbesar di dunia. Eropa memiliki surplus perdagangan barang sekitar USD160 miliar dengan AS, meskipun AS memiliki surplus perdagangan jasa sekitar USD106 miliar dengan UE.
Sefcovic mengkonfirmasi bahwa Uni Eropa akan menawarkan untuk membeli lebih banyak gas alam AS untuk mengurangi surplusnya. Agathe Demarais, senior policy fellow di European Council on Foreign Relations mengatakan, masih belum jelas apa yang dapat ditawarkan UE kepada Trump untuk menghindari peluru tarif. "Harapan Eropa bahwa janji untuk meningkatkan impor gas alam cair AS akan cukup tidak realistis," kata Demarais.
"Satu-satunya cara bagi Brussels untuk memaksa perusahaan-perusahaan energi Eropa mengimpor lebih banyak LNG AS adalah dengan melarang impor LNG Rusia sebuah prospek yang tidak mungkin terjadi pada saat ini."
Blok ini juga berbicara soal kebijakan-kebijakan Trump melalui Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, yang berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Minggu malam.