Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan konflik geopolitik berpengaruh terhadap kebijakan nasional. Dia menyebut sinergi antara pemerintah, ulama dan masyarakat pun menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan.
"Salah satu di antara hal yang saya kira penting untuk menjadi bahan diskusi menarik kita adalah soal geopolitik yang pasti akan mempengaruhi terhadap berbagai kebijakan, termasuk misalnya soal Asta Cita tersebut. Saya kira peran dan sinergi antara pemerintah, ulama dan masyarakat dalam menjaga persatuan dan ketahanan nasional kita menjadi mutlak untuk terus kita wujudkan bersama-sama," kata Ace saat sambutan dalam acara 'Sarasehan Ulama: Asta Cita Dalam Perspektif Ulama' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).
Terkhusus untuk kehadiran para ulama, Ace menyampaikan Indonesia beruntung memiliki Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan yang mampu berkontribusi serta ikut ambil bagian dalam mewujudkan Pancasila sebagai pedoman bangsa.
"Kita beruntung, karena kita punya Nahdlatul Ulama sebagai satu organisasi yang sudah selesai dengan ke-Indonesiaannya, karena kontribusi besar terhadap kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan penerimaannya terhadap Pancasila sebagai konsensus kebangsaan kita," ungkap Ace.
Ace menjelaskan ketahanan nasional turut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari internal maupun eksternal. Sebabnya, kata dia, ketahanan nasional dilihat juga dari beberapa faktor seperti astagatra, aspek ideologi, sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, keamanan yang menjadi satu kesatuan yang saling terhubung.
Sementara terkait tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam konteks geopolitik global saat ini seperti kebijakan Trump 2.0, keluarnya Trump dari kebijakan Paris Agreement hingga isu tentang environment, yang mempengaruhi terhadap road map ekonomi hijau.
Selain mengenai kebijakan-kebijakan Trump, faktor lain yang mempengaruhi juga soal BRICS. Dia menilai bergabung Indonesia dengan BRICS pasti akan mempengaruhi terhadap geopolitik global.
"Kami melihat bahwa diplomasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo, harus kita pahami bagian dari upaya untuk bagaimana kita membuka satu aliansi baru dan menunjukkan bahwa memang kita ini adalah negara yang teguh kepada prinsip konstitusi kita, politik bebas aktif, tidak berada di kubu manapun, tetapi semua ketika kita mengambil kebijakan luar negeri, tentu sepenuhnya diperuntukkan untuk kepentingan nasional kita," terang Ace.
Kemudian berikut tantangan yang masih harus dihadapi saat ini adalah konflik Rusia dan Ukraina yang masih pengaruhi terhadap keamanan kawasan. Sama halnya dengan konflik Israel-Palestina yang dinilai berpengaruh terhadap kawasan.
"Nah isu-isu seperti ini saya kira penting sekali untuk menjadi perhatian kita semua, untuk memastikan bahwa Asta Cita nomor satu tentang kekokohan Pancasila sebagai menilik yang disepakati bersama sebagai kalimat untuk itu betul-betul bisa kita perkokoh dan saya kira NU memiliki peran yang sangat penting. Karena di situlah apa namanya, apa yang diajarkan oleh para ulama terhadap keberadaan Pancasila ini sudah final," pungkasnya.