Kasus Kanker Serviks di Surabaya Alami Penurunan 2 Tahun Terakhir
BASRA (Berita Anak Surabaya) February 05, 2025 09:07 AM
Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker leher rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Jumlah ini memiliki angka mortalitas yang tinggi sebanyak 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker.
Sementara itu, sejauh ini jumlah kasus kanker leher rahim di Kota Surabaya cenderung mengalami penurunan selama dua tahun terakhir. Berdasarkan data ICD-X di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), khususnya di puskesmas se-Kota Surabaya, pada tahun 2023 tercatat ada 413 kasus, sedangkan di tahun 2024 menurun menjadi 201 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, sosialisasi hingga skrining kanker leher rahim terus dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini. Deteksi dini kanker leher rahim ini ditujukan kepada perempuan usia 30-69 tahun.
“Deteksi dini kanker leher rahim itu dilakukan menggunakan metode self sampling, atau pengambilan bahan pemeriksaan sendiri dan provider sampling HPV DNA,” kata Nanik, Selasa (4/2).
Nanik menjelaskan, sosialisasi dan skrining kanker leher rahim itu dilakukan secara berkala oleh pemkot.
"Jika hasil skrining HPV DNA-nya negatif maka akan diulang lima tahun kemudian, akan tetapi jika positif maka akan dilakukan IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk menentukan rencana tindak lanjut. Apakah dilakukan thermal ablasi atau dirujuk ke rumah sakit milik Pemkot untuk dilakukan LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) atau prosedur pembedahan pengangkatan jaringan serviks,” jelas Nanik.
Upaya pemkot untuk mencegah kanker leher rahim, juga dioptimalkan melalui pemberian program nasional berupa layanan imunisasi HPV pada anak perempuan sekolah tingkat SD/MI/Sederajat, antara kelas 5 dan 6. Selain itu, pemkot juga menyediakan layanan skrining kanker leher rahim gratis di 63 puskesmas se-Surabaya.
“Di 63 Puskesmas se-Surabaya sudah memiliki layanan skrining kanker leher rahim melalui metode IVA, dan semua masyarakat wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah, atau sudah pernah kontak seksual, dapat mengakses layanan tersebut secara gratis,” terangnya.
Nanik berharap kepada masyarakat, terutama wanita di Kota Surabaya untuk peduli terhadap adanya risiko kanker leher rahim. Maka dari itu, ia mengimbau agar melakukan pengecekan secara berkala di puskesmas terdekat sesuai wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
“Bagi masyarakat, terutama wanita usia 30-69 tahun, ayo lakukan deteksi dini melalui skrining IVA/HPV DNA sebagai upaya pencegahan terhadap kanker serviks (leher rahim). Skrining ini, dapat diakses dan dilakukan di Puskesmas terdekat sesuai wilayah tempat tinggal,” pungkasnya