TRIBUNNEWS.COM - Predator seksual asal Indonesia di Inggris, Reynhard Sinaga, rencananya akan dipulangkan ke tanah air.
Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Kumham Imipas, Ahmad Usmarwi, menyatakan pemulangan Reynhard didorong oleh permohonan dari pihak keluarga.
Permohonannya agar Reynhard dapat menjalani hukuman di Indonesia.
"Permintaan dari orang tua itulah yang memperkuat kita untuk melakukan repatriasi," ujarnya, Kamis (6/2/2025), dilansir Kompas.com.
Diketahui, terkait pemulangan Reynhard Sinaga ke Indonesia, hingga saat ini belum ada undang-undang khusus yang mengaturnya.
Meski demikian, proses pemulangan Reynhard dilakukan melalui pertukaran narapidana dengan Inggris.
Usmarwi menyebut dalam waktu dekat, pemerintah akan bernegosiasi dengan Kedutaan Besar Inggris untuk membahas rencana pemulangan terpidana asal Indonesia tersebut.
Predator seksual ini memiliki nama lengkap Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga.
Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris ,dalam 159 kasus rudapaksa dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017, dikutip dari BBC.
Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 rudapaksa, di mana sejumlah korban dirudapaksa berkali-kali.
Berdasarkan sistem hukum Inggris, identitas korban rudapaksa, termasuk nama tidak boleh diungkap seumur hidup, kecuali korban memilih untuk membuka jati dirinya.
Reynhard lahir pada 1983 di Jambi. Ia banyak menghabiskan masa remaja nya di Depok.
Dikutip dari The Guardian, Reynhard dibesarkan oleh keluarga Katolik di Jambi.
Ia datang ke Inggris pada 2007 menggunakan visa pelajar saat ia berusia 24 tahun.
Selama 10 tahun berikutnya, hingga penangkapannya pada 2 Juni 2017, ia hidup dari uang yang dikirim oleh sang ayah, seorang bankir.
Menurut Wikipedia, Reynhard lulus S1 dari jurusan arsitektur Universitas Indonesia tahun 2006.
Di Inggris, Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Manchester pada Agustus 2007.
Ia lulus S2 dari jurusan tata kota tahun 2009 dan sosiologi tahun 2011.
Predator seksual berantai Reynhard Sinaga diyakini telah menargetkan lebih dari 200 korban.
Reynhard Sinaga digambarkan sebagai pelaku rudapaksa paling produktif di Inggris, dan dinyatakan bersalah pada Januari karena merayu 48 pria ke flatnya di Manchester.
Dirinya tinggal di sebuah flat sewaan yang jaraknya hanya beberapa menit berjalan kaki dari klub malam Factory 251.
Saat melakukan kekerasan seksual pada korban, Reynhard merekam aksinya.
Hukuman penjara minimumnya telah diperpanjang dari 30 menjadi 40 tahun di Pengadilan Tinggi.
Polisi meyakini Sinaga melakukan pelanggaran seksual terhadap 206 pria.
Saat melakukan aksi brutalnya, Reynhard akan 'menggaet' calon korban yang meninggalkan klub malam dan bar sebelum membawa mereka ke flatnya di Princess Street di pinggir pusat kota Inggris.
Saat petugas menyita telepon Sinaga, mereka menemukan ratusan jam rekaman aksi rudapaksa tersebut.
Dalam persidangannya diceritakan ia biasanya mendekati korbannya, kebanyakan laki-laki berusia akhir belasan atau awal 20an yang sedang minum-minum di bar, sedang di jalan dan membawa mereka kembali ke apartemennya.
Banyak korban Reynhard Sinaga tidak ingat apa yang terjadi, tetapi beberapa korban mengingat mereka diberi minuman dan kemudian pingsan.
Sebagian besar tidak menyadari mereka telah dirudapaksa sampai mereka dihubungi oleh polisi.
Sinaga mengklaim semua aktivitas seksual itu atas dasar suka sama suka dan masing-masing pria sepakat untuk difilmkan sambil berpura-pura tidur.
(Garudea Prabawati, Kompas.com/Irfan Kamil)