TRIBUNMANADO.CO.ID, Manila - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte sedang mempertimbangkan pencalonan presiden saat ia bersiap untuk melawan pemakzulan.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak DPR menyetujui pemakzulan minggu ini, wanita berusia 46 tahun itu mengatakan pada hari Jumat bahwa kasus tersebut sekarang berada di tangan pengacaranya, seraya menambahkan bahwa ayahnya, mantan presiden dan pengacara berusia 79 tahun Rodrigo Duterte, dipersilakan untuk bergabung dengan tim pembelanya "jika dia mau."

"Tim hukum masih mempersiapkan pembelaan dan (memutuskan) apa yang akan kami lakukan ke depannya," katanya, seraya menambahkan bahwa ia belum membaca dakwaan terhadapnya dan mendesak para pendukungnya untuk "percaya" bahwa ia akan menang.

Dikutip Al Jazeera, Duterte mengatakan dia tidak memikirkan pengunduran diri. “Kita belum sampai di sana,” kata wakil presiden tersebut, seraya menambahkan bahwa potensi untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028 masih terbuka lebar.

"Kami sedang mempertimbangkannya dengan serius, tetapi sulit untuk memutuskan tanpa angka, jadi kami harus mengetahui survei dan angka, tetapi itu masih untuk tahun depan," katanya.

Majelis rendah negara itu memakzulkan Duterte pada hari Rabu, menuduhnya melakukan pelanggaran konstitusi dan korupsi serta mengancam nyawa Presiden Ferdinand Marcos Jr., ibu negara, dan ketua majelis rendah.

Dia membantah melakukan kesalahan apa pun, dan pada hari Jumat menegaskan kembali bahwa dia tidak membuat ancaman pembunuhan.

Senat sekarang harus memutuskan apakah akan mencopotnya dari jabatan. Dukungan dua pertiga senator di persidangan diperlukan agar dia dinyatakan bersalah dan diberhentikan dari jabatannya.

Duterte mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak dapat mengatakan apakah dia akan mendapatkan cukup suara untuk pembebasannya.

“Satu-satunya hal yang dapat saya katakan saat ini adalah Tuhan menyelamatkan Filipina.” (Tribun)