Berikut profil Isa Rachmatarwata, Dirjen di Kemenkeu yang jadi tersangka korupsi Jiwasraya.
Nama Isa Rachmatarwata saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia.
Hal ini lantaran Isa Rachmatarwata dinyatakan sebagai tersangka kasus dalam korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Sosok Isa Rachmatarwata terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi tentang pengelolaan keuangan dan dana investasi Jiwasraya pada beberapa perusahaan antara tahun 2008 sampai dengan 2018.
Dirjen di Kemenkeu ini diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke1 KUHP.
Dilansir Kompas, saat itu Isa Rachmatarwata menduduki jabatan sebagai Kepala Biro Perasuransian pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau BapepamLK pada periode 20062012.
Isa Rachmatarwata menyetujui pemasaran produk JS Saving Plan dengan bunga tinggi oleh PT Asuransi Jiwasraya.
Menurut Kejaksaan Agung (Kejagung), kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya di 20082018 memberikan dampak kerugian negara hingga angka Rp 16.807.283.375.000 atau Rp 16,8 triliun.
Untuk keperluan selama proses penyidikan, maka Isa Rachmatawarta yang tercatat masih aktif menjabat Dirjen Anggaran Kemenkeu akan dikurung selama 20 hari ke depan di rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
Lantas siapa Isa Rachmatarwata sebenarnya ?
Berikut Tribunnews rangkum profil Isa Rachmatarwata, Dirjen di Kemenkeu yang menjadi tersangka di kasus korupsi Jiwasraya:
Isa Rachmatarwata merupakan pria kelahiran Jombang, 30 Desember 1966.
Isa Rachmatarwata adalah Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Isa Rachmatarwata diketahui sebagai alumni Institut Tekhnologi Bandung atau ITB jurusan Jurusan Ilmu Pasti dan Alam Matematika pada tahun 19851990.
Dikutip dari laman Kemenkeu, Isa Rachmatarwata kemudian melanjutkan di tahun 1994.
Ia melanjutkan studyny di University of Waterloo, Kanada, dan meraih gelar Master Of Mathematic, Actuarial Science pada tahun 1994.
Awal karier Isa Rachmatarwata dimulai pada tahun 1991 saat dirinya masuk ke Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan di bagian direktorat Dana Pensiun.
Pada tahun 2004 usai pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Isa ditunjuk menjadi ketua tim pelaksana Program Penjaminan Pemerintah hingga tahun 2005, seperti dikutip dari Kompas.
Perjalanan karier Isa Rachmatarwata pun makin merangkak naik.
Isa Rachmatarwata kemudian menduduki posisi sebagai Kepala Biro Perasuransian di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK/ menjadi Otoritas Jasa Keuangan) di tahun 2006.
Kemudian Isa Rachmatarwata mengemban jabatan sebagai Pegawai Diperbantukan pada Badan Kebijakan Fiskal di tahun 2013.
Hingga pada 27 November 2013 dilantik Isa Rachmatarwata menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal.
Karier Isa Rachmatarwata makin moncer sampai dirinya diangkat menjadi Direktur Jenderal Kekayaan Negara pada 3 juli 2017.
Kemudian ia dipercaya menjadi Direktur Jenderal Anggaran di Kementerian Keuangan dan dilantik pada 12 Maret 2021.
Harta KekayaanBerdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dilaporkan pada 29 Februari 2024/Periodik 2023, harta kekayaan Isa Rachmatarwata ada di angka Rp. 38.967.920.495.
Dalam LHKPN tersebut, Isa Rachmatarwata diketahui memiliki utang sebanyak Rp. 302.916.587.
Aset terbanyak yang dimiliki Isa Rachmatarwata ada di surat berharga senilai Rp. 19.520.346.454.
Berikut rincian harta kekayaan Isa Rachmatarwata dikutip dari eLHKPN miliknya :
1. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000.000
2. Tanah Seluas 6380 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp. 729.145.000
3. Tanah Seluas 2648 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp. 302.630.000
4. Tanah Seluas 258 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 3.870.000.000
5. Tanah Seluas 3457 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp. 987.715.000
6. Tanah Seluas 3134 m2 di KAB / KOTA TASIKMALAYA, HASIL SENDIRI Rp. 447.715.000
1. MOBIL, TOYOTA CAMRY Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
2. MOBIL, MAZDA CX9 Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 650.000.000
3. MOBIL, HYUNDAI IONIQ 5 EV Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp. 750.000.000