Pro-Kontra PSN PIK 2, Mahasiswa Banten-Jakarta Cek ke Lapangan, Ini Pendapat Mereka
GH News February 09, 2025 12:04 AM

Pro Kontra PSN PIK 2, Mahasiswa BantenJakarta Cek ke Lapangan, Ini Pendapat Mereka

Proyek strategis Nasional PIK 2 belakangan ini jadi sorotan. Ada pro dan kontra.

Yang kontra menilai proyek tersebut menciptakan sebesarbesar kemakmuran bagi segelintir orang, bukan untuk kepentingan rakyat.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas bahkan menyebut PSN PIK 2 perlu ditinjau kembali.

"Bagi kebaikan kita semua sebagai bangsa, strategi trickle down effect yang diterapkan dalam konteks PSN harus ditinjau kembali," katanya seperti diberitakan Tribunnews.com, pada 9 Januari 2025.

Sebagai informasi, trickle down effect menurut sejumlah literatur adalah teori ekonomi yang menyebut keuntungan yang didapat segelintir orang atau perusahaan akan mengalir ke lapisan masyarakat di bawahnya.

Nah, untuk memastikan kondisi di lapangan, sejumlah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Koneksi Mahasiswa BantenJakarta mengunjungi lokasi proyek tersebut di perbatasan PIK 2 di tengah pekan ini.

Zulfikar, mahasiswa UIN Jakarta, satu di antaranya.

Selama di sana, ia bersama mahasiswa lainnya berdialog dengan berbagai pihak untuk melakukan tabayyun terhadap isuisu yang beredar.

"Kami dialog dan tabayun untuk mendapatkan pemahaman yang lebih objektif," ucap Zul.

Dalam pandangannya setelah berdialog dengan pengembang, PSN adalah program prioritas pemerintah yang bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Saya melihat tidak seperti isu negatip yang berkembang," katanya.

Menurut dia, dengan akses infrastruktur yang strategis, seperti jalan tol dan transportasi umum, PIK 2 bisa diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung pemerataan pembangunan.

Namun, lanjut dia, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak, pengelolaannya harus dilakukan dengan bijaksana dan inklusif. 

"Dengan pendekatan yang adil, proyek ini bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan skala besar dapat membawa kemajuan tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Diakuinya terkesan dan meski baru pertama kali berkunjung.

Ia melihat jalanjalan utama sudah tertata dengan baik, dan beberapa bangunan komersial dan residensial telah memasuki tahap akhir konstruksi.

"Kawasan ini juga memperlihatkan fasilitas umum yang sedang dibangun, seperti taman hijau, jalur pedestrian, dan ruang terbuka publik," papar Zulfikar.

Ia juga melihat desain infrastruktur di PIK yang modern dan fokus pada keberlanjutan. Termasuk sistem drainase terlihat sedang diperbaiki untuk mengantisipasi risiko banjir, sebuah langkah yang penting untuk kawasan pesisir.

"Kami juga mendengar berbagai kekhawatiran dari masyarakat lokal dan aktivis lingkungan, yang kemudian saya coba verifikasi melalui dialog langsung," jelas Zulfikar.

Sementara dengan masyarakat sekitar, menurut Zul, menyambut baik pembangunan ini karena menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang usaha.

Namun, diakuinya, ada beberapa warga khawatir harga tanah dan biaya hidup akan meningkat, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Zul juga menyampaikan kritik aktivis lingkungan, mengenai pembangunan proyek yang bisa berdampak pada ekosistem pesisir. Terutama keberadaan mangrove untuk mitigasi bencana dan keseimbangan ekologi.

Berkait hal itu mahasiswa menuntut transparansi lebih lanjut dalam pengelolaan lingkungan kawasan tersebut.

"Berdasarkan kunjungan langsung dan dialog yang dilakukan, saya berpendapat bahwa dukungan terhadap pembangunan PIK 2 tetap diperlukan, dengan syarat bahwa pemerintah, pengembang, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mengelola dampak yang muncul," katanya.

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.