Profil Razman Nasution menjadi sorotan publik karena perjalanan kariernya yang panjang dan penuh kontroversi. Baru-baru ini, namanya semakin menjadi sorotan setelah terlibat perseteruan dengan Hotman Paris.
Konflik antara keduanya bermula dari pernyataan Razman yang diduga mencemarkan nama baik Hotman, sehingga pengacara ternama itu melayangkan gugatan hukum terhadapnya.
Profil Razman Nasution
Sebagai seorang pengacara yang dikenal luas, berikut biodata singkatnya:
Nama Lengkap: Razman Arif Nasution
Tempat, Tanggal Lahir: Singkuang, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 8 September 1970
Umur: 54 tahun (per 2024)
Agama: Islam
Pendidikan: S1 Fakultas Tarbiyah di Universitas Islam Sumatera Utara, S2 Universitas Sains Malaysia
Profesi: Pengacara, Politisi (mantan anggota DPRD)
Instagram: @razmannasution71
Baca Juga: Profil Ahmad Ali, Politikus NasDem yang Rumahnya Digeledah KPK
Perjalanan Karier Razman Arif Nasution
Razman Arif Nasution dikenal sebagai pengacara yang sering menangani kasus-kasus kontroversial. Namun, sebelum terjun ke dunia hukum, ia sempat berkarier di bidang jurnalistik dan politik.
Razman Arif Nasution memiliki perjalanan karier yang penuh dinamika, dari dunia jurnalistik, politik, hingga menjadi pengacara yang sering menangani kasus-kasus besar.
Kariernya tidak selalu mulus, tetapi dengan berbagai pengalaman dan kontroversi yang menyertainya, ia tetap menjadi sosok yang dikenal luas di Indonesia.
Razman Nasution memulai kariernya sebagai wartawan di Harian Medan Pos dan Majalah Detektif pada tahun 1992. Selama enam tahun, ia aktif meliput berbagai peristiwa di Sumatera Utara dan sekitarnya.
Pekerjaan sebagai jurnalis memberinya wawasan luas tentang hukum, politik, serta dinamika sosial yang terjadi di masyarakat.
Sebagai wartawan, Razman sering berhadapan dengan berbagai kasus hukum dan politik yang kemudian membentuk pemahamannya terhadap dunia advokasi.
Profesi ini juga mengasah keterampilan komunikasinya, yang kelak sangat berguna saat ia menjadi pengacara. Namun, pada tahun 1998, ia memutuskan untuk meninggalkan dunia jurnalistik dan beralih ke politik.
Setelah berhenti sebagai wartawan, Razman memasuki dunia politik dengan bergabung dalam Partai Golkar.
Ia berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal untuk periode 1999-2004. Di DPRD, ia aktif dalam berbagai kebijakan daerah, terutama yang berkaitan dengan hukum dan pemerintahan.
Pada pemilu berikutnya, ia kembali maju sebagai calon legislatif, tetapi kali ini melalui Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). Ia kembali berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Mandailing Natal untuk periode 2004-2009.
Selama dua periode menjabat, Razman banyak terlibat dalam berbagai pembahasan kebijakan daerah dan pembangunan di Mandailing Natal.
Namun, setelah menyelesaikan masa jabatannya di legislatif, ia tidak lagi mencalonkan diri dan memilih beralih ke dunia hukum sebagai seorang pengacara.
Setelah meninggalkan dunia politik, Razman menekuni profesi di bidang hukum.
Ia mendirikan RAN Law Firm, yang menjadi firma hukumnya dalam menangani berbagai kasus besar di Indonesia. Sebagai pengacara, Razman dikenal vokal dan sering membela klien-klien yang terlibat dalam kasus-kasus kontroversial.
Sebagai pengacara, Razman juga dikenal karena berbagai konflik dengan organisasi advokat. Salah satu yang paling mencuat adalah ketika ia dipecat secara tidak hormat dari Organisasi Advokat Indonesia (KAI).
Pemecatan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan hukum, terutama karena Razman dikenal sebagai sosok yang sering berseberangan dengan pengacara-pengacara lain.
Baca Juga: Profil New Hope Club, Daftar Anggota, dan Perjalanan Kariernya
Sederet Kasus Terkenal yang Pernah Ditangani Razman Nasution dan Menuai Kontroversi
Razman Arif Nasution merupakan seorang pengacara yang kerap menangani kasus-kasus hukum yang menarik perhatian publik.
Sepanjang kariernya, ia terlibat dalam berbagai perkara kontroversial, baik sebagai kuasa hukum maupun sebagai pihak yang bersengketa. Berikut beberapa kasus yang pernah ia tangani:
1. Kasus Kalijodo (2016)
Razman menjadi kuasa hukum Daeng Azis, tokoh yang dianggap sebagai penguasa wilayah Kalijodo.
Saat itu, Kalijodo menghadapi penggusuran besar-besaran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Razman berusaha memperjuangkan hak-hak warga Kalijodo agar mendapat keadilan dalam proses penggusuran tersebut.
2. Kasus Dugaan Pelecehan Hotman Paris dengan Iqlima Kim
Pada tahun 2022, Razman menjadi pengacara bagi Iqlima Kim, mantan asisten pribadi Hotman Paris, dalam kasus dugaan pelecehan seksual.
Iqlima mengajukan laporan terhadap Hotman, yang kemudian memicu perseteruan hukum antara kedua belah pihak. Hotman membantah tuduhan tersebut dan balik melaporkan Razman atas dugaan pencemaran nama baik.
Konflik mereka semakin memanas dan berujung pada persidangan. Bahkan, pada Februari 2025, ketegangan di antara keduanya sempat menyebabkan insiden kericuhan di ruang sidang.
3. Kasus Medina Zein dengan Denise Chariesta
Nama Razman juga dikaitkan dengan konflik hukum yang melibatkan selebgram Denise Chariesta. Ia menjadi kuasa hukum Medina Zein dalam kasus dugaan penipuan yang dilaporkan oleh Denise.
Razman menegaskan bahwa Denise seharusnya mencabut laporannya dan malah mengajukan gugatan balik terhadap Denise dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Perseteruan ini kemudian menjadi sorotan publik karena melibatkan perdebatan sengit di media sosial dan media massa.
4. Kasus Richard Lee vs Kartika Putri (2021-2022)
Dalam perjalanannya sebagai pengacara, Razman pernah mewakili dr. Richard Lee dalam kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh artis Kartika Putri.
Namun, kerja sama mereka tidak berlangsung lama. dr. Richard secara sepihak menghentikan jasa Razman, yang kemudian memicu ketegangan antara mereka.
Razman merasa tidak terima dengan keputusan tersebut dan menyampaikan berbagai pernyataan kontroversial tentang mantan kliennya di berbagai kesempatan.
5. Kasus Transjakarta
Salah satu kasus yang ditangani Razman pada awal kariernya sebagai pengacara adalah perkara yang berkaitan dengan layanan transportasi umum Transjakarta.
Walaupun tidak banyak informasi mengenai detail kasus tersebut, keterlibatannya dalam perkara ini menjadi salah satu bukti bahwa sejak awal kariernya ia telah menangani berbagai isu hukum yang berdampak luas bagi masyarakat.
6. Kasus Vadel Badjideh dengan Nikita Mirzani
Razman juga menjadi kuasa hukum bagi Vadel Badjideh dalam kasus yang melibatkan Nikita Mirzani dan anaknya, Lolly. Vadel dituduh telah melakukan hubungan intim secara paksa dan mendorong Lolly untuk melakukan aborsi.
Keterlibatan Razman dalam kasus ini menambah daftar panjang perseteruannya dengan figur-figur terkenal.
Kasus ini menjadi sorotan karena Nikita Mirzani, yang dikenal vokal di media sosial, kerap membalas tudingan Razman dengan pernyataan keras.
7. Konflik dengan Uya Kuya
Pada tahun 2022, Razman melaporkan presenter Uya Kuya ke Polda Sumatera Utara atas dugaan pencemaran nama baik.
Laporan ini berawal dari sebuah konten YouTube yang dibuat Uya bersama Syamsul Chaniago, di mana Razman merasa dirinya dihina dengan sebutan "palak santun" atau "palak etika."
Istilah tersebut dianggap merendahkan reputasi Razman sebagai seorang pengacara, sehingga ia membawa masalah ini ke ranah hukum.
8. Gugatan terhadap dr. Richard Lee
Razman tidak hanya terlibat dalam kasus yang membela dr. Richard Lee, tetapi juga menjadi lawannya di meja hijau. Setelah pemutusan kontrak kerja secara sepihak oleh dr. Richard, Razman menggugatnya sebesar Rp20,7 miliar.
Pemutusan hubungan kerja ini terjadi setelah dr. Richard merasa bahwa Razman kerap menyampaikan pernyataan yang merugikan namanya di media.
Gugatan ini pun memperburuk hubungan keduanya, yang sebelumnya juga telah diwarnai ketegangan.
Sepanjang perjalanan kariernya, Razman Arif Nasution terus menjadi sorotan karena keterlibatannya dalam kasus-kasus yang sering menjadi perbincangan publik.
Sikapnya yang tegas dan gaya bicaranya yang blak-blakan membuatnya menjadi salah satu pengacara yang sering menarik perhatian media.
Sebagai kesimpulan, profil Razman Nasution menunjukkan perjalanan kariernya sebagai pengacara yang aktif menangani berbagai kasus hukum di Indonesia yang juga tak lepas dari sederet kontroversi yang mewarnai kiprahnya. (Lail)
Baca Juga: Biodata Park Yoon Ho, Pemeran Lee Hyun Woo di Study Group