Dahnil Anzar Gerindra Sebut Upaya Menjegal Kebijakan Prabowo oleh 'Raja-Raja Kecil' Sangat Terasa
GH News February 11, 2025 05:06 PM

 Anggota Dewan Pembina Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa adanya upaya untuk menjegal kebijakan Presiden Prabowo Subianto oleh "rajaraja kecil" sangat terasa.

Hal itu disampikan Dahnil dalam akun X Dahnilanzar, Selasa, (11/2/2025).

"Upaya menjegal kebijakan Presiden @prabowo oleh "rajaraja kecil" seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa," tulis Dahnil.

Menurutnya kebijakan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran banyak dijegal secara halus oleh mereka yang terganggu. Mereka ingin kebijakan tersebut gagal atau tidak berjalan.

"Kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektifitas program Presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente. Diganggu agar gagal dll," tambahnya.

Menurut Dahnil, tujuan perbaikan yang dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto sekarang ini memang tidak mudah. Meskipun demikian ia yakin masih banyak birokrat yang ingin adanya perbaikan.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihakpihak yang melawannya dalam melakukan penghematan pengeluaran pemerintah.

Hal itu disampaikan Prabowo saat membuka Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaranpengeluaran yang tidak perlu pengeluaranpengeluaran yang mubazir, pengeluaranpengeluaran yang alasan untuk nyolong Saya ingin dihentikan dibersihkan. Ada yang melawan saya, ada," kata Prabowo.

Menurut Prabowo ada yang merasa terganggu dengan kebijakan tersebut. Bahkan ada birokrat yang sudah merasa seperti raja kecil di lembaganya.

"Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil, ada," katanya.

Prabowo menjelaskan alasan melakukan penghematan anggaran belanja.

Prabowo ingin uang tersebut digunakan untuk memberi makan anakanak dan juga untuk perbaikan sekolah.

Menurut Prabowo terdapat 330.000 sekolah di Indonesia. Uang hasil penghematan tersebut bisa digunakan untuk membangun 20 ribu sekolah.

"Ibuibu yang guru angkat tangan. Ibuibu bener nggak? Lihat sekolahsekolah Perlu diperbaiki atau tidak? Saya berapa hari ini lihat sekolahsekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?" katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.