TRIBUNJATENG.COM, GUATEMALA CITY - Kecelakaan maut terjadi di Guatemala pada Senin (10/2/2025).
Sebuah bus menabrak pagar pembatas jalan dan terjun ke jurang.
Sebanyak 55 orang tewas.
Menurut Juru Bicara Kantor Kejaksaan Umum Guatemala, Moises Ortiz, insiden ini menjadi salah satu kecelakaan jalan raya terburuk di Amerika Latin selama bertahun-tahun.
Dikabarkan, bus itu membawa 70 orang ketika bus masuk jurang hingga ke sungai.
Namun, karena sungai itu terkontaminasi limbah maka menyebabkan proses evakuasi tim penyelamat menjadi terkendala.
"Sejauh ini, 53 orang tewas di tempat kejadian," kata Moises Ortiz, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (11/2/2025).
Sementara dua orang lainnya meninggal setelah mereka dirawat, bersama dengan beberapa orang lainnya, di Rumah Sakit San Juan de Dios.
Jenazah yang ditemukan di lokasi dibawa ke kamar mayat darurat di balai komunitas terdekat tempat beberapa kerabat yang berduka pergi, karena khawatir akan hal terburuk.
Rosa Lopez mengatakan kepada wartawan, empat keponakannya diduga berada di dalam bus tersebut.
"Ketika kami mendengar tentang kecelakaan itu di berita, kami langsung menuju ke sini," kata pria berusia 48 tahun itu.
Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo menyampaikan kesedihan atas tragedi itu dan mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari.
"Hari ini adalah hari yang sulit bagi bangsa Guatemala," kata dia.
Dari hasil penyelidikan awal, Carlos Hernandez dari pemadam kebakaran mengatakan, pengemudi kehilangan kendali bus dan bertabrakan dengan beberapa kendaraan kecil sebelum jatuh ke jurang.
"Bus terus melaju, menerobos pagar besi, dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 20 meter hingga mencapai sungai yang terkontaminasi limbah," tutur Hernandez.
Gambar AFPTV menunjukkan barisan petugas pemadam kebakaran melewati mayat-mayat yang ditarik dari air keruh, yang penuh dengan sampah, ke lereng dengan tandu.
"Kami mengalami kesulitan dalam upaya penyelamatan," kata petugas pemadam kebakaran Luis Quintanilla.
"Kami telah terendam air selama lebih dari tiga jam untuk menyelamatkan jenazah seorang pria yang terjebak di antara logam bus yang terpelintir," imbuhnya.
Diketahui, bus tersebut sedang dalam perjalanan ke Guatemala City dari Kota San Agustin Acasaguastlan di departemen El Progreso, sekitar 90 kilometer ke arah timur laut.
Sementara itu, Menteri Komunikasi Miguel Angel Diaz mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan bus tersebut berusia 30 tahun tetapi masih memiliki izin untuk beroperasi.
Ia mengatakan, penyebab kecelakaan dini hari itu masih belum diketahui dan para penyelidik sedang menyelidiki apakah bus tersebut kelebihan penumpang atau tidak.
Kantor kejaksaan umum mengatakan telah membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut. (*)