TRIBUNNEWS.COM - Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat (DOGE) dibentuk oleh Presiden Donald Trump pada tanggal 20 Januari 2025 dengan misi utama untuk mengurangi pengeluaran federal.
Mengutip CBS News, sejak diluncurkan, gugus tugas yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk ini mengklaim telah menghemat lebih dari $1 miliar melalui pembatalan kontrak-kontrak terkait keberagaman, kesetaraan, inklusi (DEI), dan program lainnya.
Hal ini diumumkan melalui akun media sosial resmi DOGE.
Namun, pembentukan DOGE juga menimbulkan kontroversi, dengan beberapa pihak melayangkan tuntutan hukum serta kekhawatiran dari anggota parlemen Partai Demokrat dan kelompok advokasi konsumen.
Kekhawatiran terbesar muncul setelah DOGE diberi akses ke sistem pembayaran Departemen Keuangan AS, yang menyimpan data pribadi sebagian besar warga Amerika.
Para pendukung DOGE berpendapat bahwa upaya ini diperlukan untuk mengendalikan pengeluaran federal yang terus membengkak, di mana utang federal dilaporkan telah mencapai rekor tertinggi, yaitu $36 triliun.
Trump menyatakan bahwa dia ingin memangkas program-program yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahannya.
Namun, kritikus DOGE khawatir bahwa Elon Musk, yang memiliki sejumlah perusahaan besar seperti SpaceX yang menerima miliaran kontrak dari pemerintah, dapat berada dalam posisi konflik kepentingan, terutama karena DOGE memiliki akses ke data terkait kontrak federal yang dimiliki oleh para pesaing Musk.
Pada tanggal 3 Februari, dua serikat pekerja dan kelompok advokasi warga senior mengajukan gugatan hukum, menuduh bahwa Departemen Keuangan AS secara tidak sah memberikan Musk dan DOGE akses ke data pribadi mayoritas pembayar pajak di AS.
Menurut unggahan media sosial dari DOGE dan Musk, gugus tugas ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontrak federal dan pengeluaran yang tidak sejalan dengan kebijakan Trump, termasuk kontrak DEI dan bantuan asing.
"DOGE telah menghemat lebih dari $1 miliar bagi pembayar pajak melalui pembatalan kontrak DEI yang tidak efisien," tulis Musk pada 30 Januari.
Dalam opini yang ditulis di Wall Street Journal pada November lalu, Musk, bersama dengan Vivek Ramaswamy, menyatakan bahwa DOGE berencana memangkas $500 miliar dari pengeluaran federal tahunan. Jumlah ini setara dengan sekitar 7 persen dari total pengeluaran tahunan pemerintah federal sebesar $6,7 triliun.
Para ahli memperingatkan bahwa pemotongan besar-besaran ini dapat menimbulkan masalah, mengingat dua pertiga dari pengeluaran pemerintah dialokasikan untuk program-program utama seperti Jaminan Sosial, Medicare, pertahanan nasional, dan Medicaid.
Saat kampanye pemilihan presiden 2024, Trump berjanji akan melindungi program Jaminan Sosial dan Medicare, yang menyediakan tunjangan pensiun serta layanan kesehatan bagi jutaan warga senior.
Mengutip Fox Business, sebagai langkah awal, DOGE berfokus pada pembatalan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), kontrak konsultasi, serta penghentian sewa gedung federal yang tidak efisien.
Pada Selasa (4/2/2025), DOGE mengumumkan pembatalan 12 kontrak di Government Services Administration dan Department of Education yang menghasilkan penghematan sebesar $30 juta.
Selain itu, DOGE membatalkan 12 sewa gedung yang kurang dimanfaatkan dengan total penghematan sebesar $3 juta.
DOGE juga mengumumkan pada Senin lalu bahwa mereka telah membatalkan 36 kontrak, yang menghasilkan penghematan sebesar $165 juta di enam lembaga federal.
Dalam unggahan di media sosial pada Minggu, DOGE mengklaim telah membatalkan 22 sewa gedung dalam enam hari terakhir, menghemat sebesar $44,6 juta.
Pada 29 Januari, DOGE juga menghapus 85 kontrak terkait DEI dan aksesibilitas di lebih dari 12 lembaga federal dengan nilai sekitar $1 miliar.
Mereka juga membatalkan program beasiswa senilai $45 juta untuk siswa di Burma.
USAID, badan yang didirikan untuk menyalurkan bantuan global, juga menjadi target penghematan DOGE.
Situs web USAID ditutup, dan personelnya diperintahkan untuk menunda pekerjaan mereka pada Senin lalu, sementara Trump mengumumkan bahwa personel yang direkrut langsung oleh USAID akan diberhentikan sementara.
DOGE dalam unggahannya pada 28 Januari menyatakan telah menghemat sekitar $1 miliar per hari, sebagian besar dari penghentian perekrutan dan program yang dianggap tidak efisien.
Meskipun demikian, rincian penghematan yang diklaim DOGE masih belum dijelaskan secara rinci, dan banyak pihak mempertanyakan bagaimana klaim tersebut dihitung.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)