Suara Perut Keroncongan, Normal atau Tanda Gangguan Pencernaan?
Yulius Evan Christian February 12, 2025 04:03 PM
"Suara perut keroncongan sering bikin malu di tengah rapat atau saat bersama teman, tapi apa penyebabnya?"
Pernahkah Anda mengalami perut berbunyi saat sedang lapar? Suara khas ini, yang sering terdengar seperti gemuruh atau keroncongan, sering kali muncul di saat yang tidak tepat, misalnya ketika sedang rapat, di ruang kelas, atau saat sedang bersama orang lain. Meskipun terkadang membuat malu, fenomena ini sebenarnya adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari sistem pencernaan kita. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan perut bisa berbunyi, dan mengapa bunyinya semakin keras saat lapar?
Dalam dunia medis, suara perut ini dikenal dengan istilah borborygmus, yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti suara gemuruh atau bergemuruh. Suara ini dihasilkan oleh pergerakan gas dan cairan dalam sistem pencernaan, khususnya di lambung dan usus. Proses ini terjadi sepanjang hari, tetapi lebih terdengar saat perut dalam keadaan kosong, seperti ketika kita lapar atau setelah makan terakhir beberapa jam sebelumnya.
Salah satu penyebab utama perut berbunyi saat lapar adalah kontraksi otot di sistem pencernaan. Ketika makanan telah dicerna dan meninggalkan lambung, otot-otot di dalam sistem pencernaan, khususnya usus halus, tetap aktif bekerja. Otot-otot ini secara berkala mengalami gerakan peristaltik, yaitu gerakan ritmis yang membantu mendorong sisa makanan dan gas ke dalam usus besar. Gerakan ini dilakukan oleh sistem saraf dan dikontrol oleh otak untuk memastikan pencernaan tetap berjalan meskipun tidak ada makanan yang sedang dicerna.
Saat perut kosong, suara ini terdengar lebih jelas karena tidak ada makanan yang bisa menyerap atau meredam suara yang dihasilkan oleh gerakan peristaltik. Selain itu, ketika kita lapar, tubuh mulai melepaskan hormon tertentu seperti ghrelin, yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya makan. Hormon ini tidak hanya merangsang rasa lapar, tetapi juga meningkatkan aktivitas sistem pencernaan, menyebabkan lebih banyak gerakan otot dan akhirnya menghasilkan bunyi khas yang kita kenal sebagai suara perut keroncongan.
Selain akibat rasa lapar, bunyi perut juga bisa terjadi setelah makan, terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung gas atau sulit dicerna. Makanan seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli, dan minuman bersoda dapat meningkatkan produksi gas dalam sistem pencernaan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan suara gemuruh yang lebih keras. Begitu juga dengan makanan yang mengandung banyak serat, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat meningkatkan gerakan usus.
Dalam beberapa kasus, perut yang berbunyi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pencernaan. Sindrom iritasi usus besar (IBS), misalnya, dapat menyebabkan gerakan usus yang lebih aktif dan produksi gas yang berlebihan, sehingga membuat suara perut lebih sering terdengar. Begitu juga dengan kondisi seperti intoleransi laktosa, di mana tubuh tidak bisa mencerna laktosa dalam produk susu dengan baik, menyebabkan fermentasi oleh bakteri usus yang kemudian menghasilkan gas dan suara gemuruh di perut.
Selain faktor makanan dan kondisi kesehatan, stres dan kecemasan juga dapat berkontribusi terhadap bunyi perut yang berlebihan. Ketika seseorang merasa cemas atau gugup, sistem saraf simpatik bisa terstimulasi dan memengaruhi kerja sistem pencernaan. Inilah mengapa banyak orang mengalami gangguan pencernaan atau perut berbunyi lebih sering saat sedang dalam situasi stres atau tegang.
Meskipun bunyi perut adalah hal yang normal, ada beberapa cara untuk menguranginya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu cara yang paling efektif adalah makan secara teratur dalam porsi kecil. Dengan makan dalam jumlah yang lebih kecil tetapi lebih sering, sistem pencernaan tetap aktif tetapi tidak sampai dalam keadaan kosong terlalu lama, sehingga mengurangi kemungkinan perut berbunyi dengan keras.
Selain itu, memilih makanan yang tepat juga bisa membantu. Menghindari makanan yang menghasilkan gas berlebihan, seperti makanan berlemak, berserat tinggi, atau minuman bersoda, dapat mengurangi produksi gas dalam usus. Mengunyah makanan dengan perlahan juga bisa membantu mengurangi jumlah udara yang tertelan saat makan, yang dapat mengurangi suara perut berbunyi.
Bagi mereka yang sering mengalami suara perut saat sedang tidak makan, minum air putih bisa menjadi solusi sederhana. Air dapat membantu meredam suara perut dan juga membantu proses pencernaan dengan menjaga hidrasi dan melancarkan pergerakan makanan di dalam usus.
Jika suara perut disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, diare, atau perut kembung yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pencernaan yang perlu diperiksa lebih lanjut. Kondisi seperti infeksi usus, sindrom malabsorpsi, atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus (SIBO) bisa menyebabkan produksi gas dan pergerakan usus yang berlebihan, sehingga membuat perut lebih sering berbunyi. Jika gejala ini berlangsung terus-menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Kesimpulannya, bunyi perut saat lapar adalah fenomena yang sepenuhnya normal dan terjadi karena gerakan otot dalam sistem pencernaan yang bertujuan untuk membersihkan sisa makanan dan gas di dalam usus. Suara ini semakin terdengar jelas saat perut kosong karena tidak ada makanan yang dapat meredamnya. Selain karena lapar, bunyi perut juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan tertentu, kondisi pencernaan, atau bahkan stres dan kecemasan.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, bunyi perut bisa dikurangi dengan menjaga pola makan yang teratur, memilih makanan yang lebih mudah dicerna, dan tetap terhidrasi dengan baik. Jika suara perut disertai dengan gejala lain yang tidak biasa, seperti nyeri atau gangguan pencernaan kronis, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius.
Jadi, lain kali jika perut berbunyi di tengah rapat atau saat bersama teman, jangan panik atau merasa malu. Itu hanyalah tanda bahwa tubuh sedang bekerja untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan siap untuk menerima makanan berikutnya.
"Perut berbunyi bukan tanda tubuh lemah, melainkan tanda bahwa sistem pencernaanmu bekerja dengan baik!"
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.