Studi: AI Membunuh Kemampuan Berpikir Manusia
GH News February 12, 2025 06:06 PM

Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh para peneliti di Microsoft dan Carnegie Mellon University menemukan bahwa semakin banyak manusia yang mengandalkan alat bantu AI untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka, semakin sedikit pemikiran kritis yang mereka lakukan, sehingga semakin sulit untuk menggunakan kemampuan tersebut saat dibutuhkan.

Para peneliti melibatkan 319 pekerja, seseorang yang pekerjaannya melibatkan penanganan data atau informasi dan meminta mereka melaporkan sendiri rincian tentang bagaimana mereka menggunakan alat AI generatif di tempat kerja.

Para peserta diminta melaporkan tugas-tugas yang diminta untuk mereka kerjakan, bagaimana mereka menggunakan alat AI untuk menyelesaikannya, seberapa percaya diri mereka dengan kemampuan AI untuk melakukan tugas tersebut, kemampuan mereka untuk mengevaluasi hasil kerja tersebut, dan seberapa percaya diri mereka dengan kemampuan mereka sendiri dalam menyelesaikan tugas yang sama tanpa bantuan AI.

Melansir dari Gizmodo, Rabu (12/2/2025), selama penelitian, sebuah pola terungkap dengan sendirinya, yaitu semakin percaya diri pekerja terhadap kemampuan AI untuk menyelesaikan tugas, semakin sering mereka bisa merasa bebas tugas, ibarat melepaskan tangan dari kemudi.

Para peserta melaporkan penerapan pemikiran kritis yang dirasakan ketika mereka merasa dapat mengandalkan alat AI, yang menunjukkan potensi ketergantungan yang berlebihan pada teknologi tanpa pengecekan ulang.

Menurut penelitian ini, hal ini terutama terjadi pada tugas-tugas yang berisiko rendah, karena orang-orang cenderung kurang kritis. Para peneliti memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang ketergantungan jangka panjang dan berkurangnya kemampuan pemecahan masalah secara mandiri.

Sebaliknya, ketika para pekerja kurang percaya pada kemampuan AI untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, semakin mereka terlibat dalam keterampilan berpikir kritis mereka.

Pada gilirannya, mereka biasanya melaporkan lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengevaluasi apa yang dihasilkan oleh AI dan memperbaikinya sendiri.

Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah pengguna yang memiliki akses ke alat AI generatif cenderung menghasilkan hasil yang kurang beragam untuk tugas yang sama dibandingkan dengan yang tidak.

Alat-alat ini bukanlah mesin ide yang tak terbatas, mereka hanya dapat bekerja dengan apa yang mereka miliki, sehingga hasilnya akan lebih homogen. Para peneliti menulis bahwa kurangnya hasil yang beragam ini dapat diartikan sebagai kemunduran pemikiran kritis bagi para pekerja.

Penelitian ini tidak membantah gagasan bahwa ada situasi ketika alat bantu AI dapat meningkatkan efisiensi, tetapi penelitian ini juga memberikan peringatan tentang biaya yang harus dikeluarkan.

Dengan bersandar pada AI, para pekerja mulai kehilangan memori otot yang mereka kembangkan dari menyelesaikan tugas-tugas tertentu sendiri. Mereka mulai mengalihdayakan tidak hanya pekerjaan itu sendiri, tetapi juga keterlibatan kritis mereka dengan pekerjaan tersebut, dengan asumsi bahwa mesin dapat menanganinya.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.