Daun kumis kucing telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Berkat popularitasnya, tanaman ini seringkali dijadikan ramuan alami yang dipercaya mempunyai banyak manfaat kesehatan.
Tak heran, jika kumis kucing hingga kini masih digunakan sebagai bagian dari perawatan kesehatan alami. Berikut berbagai manfaat dari daun kumis kucing.
Mengutip repository Universitas Perintis Indonesia Kampus I Padang, bagian tanaman kumis kucing yang sering digunakan sebagai obat adalah bagian herba, terutama daunnya, baik yang segar maupun yang sudah dikeringkan.
Daun kumis kucing sering digunakan sebagai campuran dalam minuman jamu di Jawa untuk mengobati hipertensi. Menurut penelitian praklinis oleh Ohashi, dkk pada tahun 2000, pemberian daun kumis kucing menyebabkan terjadinya penghambatan respon kontraksi otot polos dinding pembuluh darah. Hal ini membuat tekanan darah cenderung menurun.
Mengutip buku Miracle of Herbs oleh dr Prapti Utami dan Desty Ervira Puspaningtyas, kandungan metilripariokromen dalam daun kumis kucing juga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah sistolik.
Flavonoid dalam tanaman kumis kucing, terutama daunnya mengandung antioksidan tinggi. Menurut buku Tumbuh-tumbuhan Obat di Sekitar Kita oleh Dwisari Dillasamola, dkk, senyawa ini bisa mencegah dan menghilangkan kerusakan oksidatif karena radikal bebas.
Berbagai uji farmakologi dan uji klinik mengatakan bahwa daun kumis kucing berkhasiat pada efek diuretik. Kumis kucing dipercaya berkhasiat mengobati infeksi ginjal, Infeksi kandung kemih, hingga batu ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika mineral dan garam menumpuk, membentuk kristal yang bisa menyumbat saluran kemih. Sifat diuretik dari daun kumis kucing membantu meningkatkan produksi urin, sehingga membantu meluruhkan batu ginjal dan mencegah pembentukan batu baru.
Manfaat selanjutnya dari daun kumis kucing adalah mengobati rematik. Khasiat ini ada berkat senyawa bioaktif yang terdapat pada daun kumis kucing.
Keputihan adalah hal umum yang dialami wanita. Biasanya, keputihan terjadi sebelum ataupun sesudah menstruasi, atau selama masa subur. Selain keputihan normal, terkadang, wanita juga mengalami keputihan karena jamur. Bisanya, gangguan ini diikuti dengan rasa gatal, panas, dan bau tidak sedap.
Menurut buku Tanaman Ajaib! Basmi Penyakit dengan Toga oleh Astrid Savitri, daun kumis kucing bisa membantu mengatasinya. Rebus daun ini bersama daun beluntas, jinten hitam, dan biji kemukus. Minum secara rutin.
Batuk bisa disebabkan oleh virus, debu, atau alergi pada selaput lendir. Biasanya, batuk ditandai rasa gatal di tenggorokan atau terkadang disertai dengan demam. Untuk mengatasinya, rebus daun kumis kucing dan minum tiga kali sehari.
Asam urat adalah penyakit yang menyerang bagian persendian, terutama sendi jari kaki, jari tangan, tumit, lutut, siku, dan pergelangan. Daun kumis kucing banyak dipergunakan untuk pengobatan penyakit ini.
Daun kumis kucing memiliki sifat antibakteri. Mengutip e-journal IAIN Bukittinggi, manfaat dari sifat antibakteri ini adalah mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti nyeri dan peradangan.
Daun ini juga bisa mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Sifat antibakterinya bisa membantu membunuh bakteri penyebab infeksi kulit dan membantu mempercepat penyembuhan luka.
Daun kumis kucing bersifat laksatif, yang bisa membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit. Sifat laksatif dari daun kumis kucing membantu melunakkan tinja dan membuatnya mudah dikeluarkan.
Sifat antiinflamasi daun kumis kucing juga bermanfaat untuk mengatasi jerawat. Jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi saat kelenjar minyak tersumbat dan meradang. Sifat antiinflamasi dari daun kumis kucing membantu mengurangi peradangan dan mencegah pembentukan jerawat baru.
Konsumsi daun kumis kucing dalam jumlah sedang, yaitu 1-2 cangkir teh sehari. Jika dikonsumsi berlebihan, daun bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare.